Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal UMKM

Filosofi Kue Lepat, Camilan Khas Gayo Aceh Tengah, Aceh yang Hadir di Hari Tertentu

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kue lepat khas Gayo, Aceh Tengah, Aceh yang dibungkus daun pisang.

TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan ke Aceh rasanya kurang lengkap kalau belum berburu kuliner.

Selain makanan berat, Aceh juga punya kuliner khas berupa camilan yang wajib dicoba.

Satu di antaranya yaitu kue lepat.

Buat kamu yang dari luar kota atau luar pulau, pasti cukup asing dengan kue lepat, bukan?

Baca juga: Kulineran di Aceh, Cobain Roti Selai Samahani yang Legendaris, Bisa Bawa Pulang Buat Oleh-oleh

Yap, kue lepat ini merupakan camilan khas Gayo, Aceh Tengah, Aceh yang terbuat dari beras ketan dan campuran kelapa serta bumbu lain.

Kue Lepat sering dianggap sebagai "perekat" antaranggota keluarga dan masyarakat setempat, mengingat cara penyajiannya secara gotong royong. (SERAMBINEWS.COM/ROMADANI)

Akan tetapi, cukup sulit untuk mendapatkan kue lepat di Aceh lantaran camilan satu ini hanya hadir di momen tertentu saja, seperti Ramadan dan lebaran.

Tapi jika kamu datang ke Aceh saat Ramadan untuk wisata religi, tak menutup kemungkinan kamu bisa nyobain kue lepat.

Nah, jika berhasil mendapatkan kue lepat, kamu juga bisa beli banyak untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

Berbicara soal kue lepat, cari tahu yuk tentang filosofi camilan khas Gayo Aceh ini.

Baca juga: Berburu Oleh-oleh Songket dan Jumputan Khas Palembang di Pasar Kito Komplek Ilir Barat Permai

Filosofik kue lepat

Lepat bukan sekadar makanan biasa. 

Bagi masyarakat Gayo, lepat memiliki makna yang lebih dalam sebagai simbol kebersamaan dan kesetiakawanan. 

Kue ini sering dianggap sebagai "perekat" antaranggota keluarga dan masyarakat setempat, mengingat cara penyajiannya yang sederhana namun mengundang semangat gotong royong. 

Filosofi ini semakin terlihat saat masyarakat secara bersamaan membuat dan menyajikan lepat dalam perayaan tertentu, terutama saat bulan Ramadan dan hari raya.

Baca juga: Liburan ke Bogor, Wajib Beli Oleh-oleh Asinan Nyonya Yenny yang Eksis Sejak 1980

Proses pembuatan lepat yang melibatkan banyak tangan juga mencerminkan nilai kebersamaan.

Halaman
1234