Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal UMKM

Mengenal Gutel, Camilan Khas Gayo Sejak Zaman Penjajahan yang Tetap Eksis hingga Kini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Makanan khas gayo, Gutel, yang dijual Rp 500/potong di Pasar Paya Ilang, Takengon, Aceh Tengah.

TRIBUNTRAVEL.COM - Dataran Tinggi Gayo memang terkenal akan keindahan alamnya yang begitu memesona.

Namun selain keindahan alam, kuliner khas setempat juga patut menjadi perhatian lho.

Gutel makanan khas masyarakat Gayo. (TRIBUNGAYO.COM/ALGA MAHATE ARA)

Salah satu yang cukup populer ialah gutel.

Gutel merupakan camilan khas masyarakat Gayo yang kini masih eksis.

Baca juga: HTM Kemit Forest Education Oktober 2024, Wisata Hits di Karanggedang, Sidareja, Cilacap, Jateng

Biasanya gutel dapat dijumpai di berbagai perayaan dan momen istimewa.

Menariknya, gutel sarat dengan budaya dan tradisi.

Hal tersebut membuat gutel semakin banyak dicari, selain tentunya karena punya rasa yang memanjakan lidah.

Gutel memiliki bentuk lonjong seperti telur ayam.

Rasanya cenderung manis lantaran terbuat dari beras ketan yang digoreng dan diselimuti gula merah cair.

Baca juga: Uniknya Desa Suka Pindah, Tanjung Raja, Ogan Ilir, Sumsel: Bermula dari Ketakutan Pengaruh Penjajah

Bahan dasar yang sederhana ini justru menjadi kunci dari kelezatan gutel.

Teksturnya yang renyah di luar, namun lembut di dalam, berpadu sempurna dengan rasa manis gula merah yang khas.

Setiap gigitan menghadirkan sensasi nostalgia bagi mereka yang tumbuh besar dengan camilan ini.

Gutel makanan khas Gayo. (Serambinews.com)

Proses pembuatan gutel dimulai dengan menumbuk beras ketan hingga menjadi halus, kemudian dicampur dengan air dan digoreng hingga kering.

Setelah itu, gutel disiram dengan cairan gula merah hingga semua bagiannya terlapisi dengan sempurna.

Meskipun terlihat mudah, membuat gutel membutuhkan kesabaran dan ketelitian untuk memastikan tekstur dan rasanya tetap otentik.

Baca juga: Keindahan Desa Sentul di Tanjung Batu, Ogan Ilir, Sumsel: Panorama Alam dan Sabana Tersembunyi

Halaman
123