TRIBUNTRAVEL.COM - Masyarakat Jepang dikenal sangat menjunjung tinggi budaya dan etika di mana pun mereka berada.
Khususnya saat makan, banyak hal yang harus dipelajari soal etiket makan Jepang.
Banyak anak muda hingga wisatawan yang tidak mengerti aturan makan di restoran Jepang.
Misalnya cara yang benar menggunakan sumpit, cara menyeruput mi, hingga yang paling banyak dipertanyakan "apakah mangkuk harus dibalik setelah selesai makan di restoran Jepang?"
Anak muda di Jepang saat ini mungkin sudah tidak terlalu peduli dengan etiket makan di Jepang.
Bahkan bahnyak di antara mereka baru tahu ada kebiasaan membalikkan mangkuk setelah makan di restoran.
Baca juga: Resep Kue Ikan Enak Khas Jepang, Cocok Jadi Sajian Buka Puasa
Baca juga: Fakta Aneh Kentut, Sebabkan Pembunuhan dan Jatuhnya Klan Samurai di Jepang
Baca juga: Kafe Terbaik di Tokyo Jepang Ini Dibangun karena Balas Dendam? Begini Kisahnya
Etiket makan di Jepang membalikkan mangkuk setelah selesai makan dalam Bahasa Jepang disebut fusedon.
Secara harfiah fusedon artinya mangkuk telungkup.
Cara tidak biasa ini diyakini berasal dari Prefektur Yamagata.
Konon seorang yamabushi, pendeta prajurit yang tinggal di gunung-lah yang memulai tren tersebut.
Namun, etiket makan di Jepang membalikkan mangkuk ini tampaknya sudah mulai dilupakan.
Sebuah survei pernah dilakukan tahun 2016 kepada 623 orang di Tokyo, ibaraki, Aichi dan Chiba.
Survei menunjukkan tata krama tersebut sebagian besar tidak diketahui.
Dari seluruh responden, 98,7 persen baru mendengarnya untuk pertama kali dan sisanya tidak tahu soal etika makan ini.
Namun, lima tahun setelah survei, pengetahuan masyarakat tentang etika makan tersebut perlahan menyebar ke seluruh negeri melalui foto di media sosial.