Pada masakan padang, misalnya, proses memasak bahan makanan dengan bumbu-bumbu selama 2-3 jam itulah yang akan meningkatkan citarasanya.
Yang belum banyak diketahui adalah adanya bahan aktif di dalam herbal dan rempah-rempah yang memiliki sifat antibakteri, sehingga dapat digunakan sebagai pengawet.
Hampir semua herbal dan rempah punya bahan aktif yang berfungsi sebagai antimikrobia.
Bawang putih, mustard, cengkeh, dan jahe, sudah terbukti dapat menghambat bakteri di dalam sistem makanan yang disimulasikan.
Rempah lain yang umum digunakan untuk pengawetan makanan antara lain jinten, kayu manis, ketumbar, kunir, mint, bawang, oregano, merica/lada, rosemary, sage, dan daun timi.
Senyawa di dalam rempah-rempah tersebut dapat menghambat mikroba pathogen maupun bakteri pembusuk.
Namun, kemampuan bahan aktif untuk menghambat pertumbuhan mikroba tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya jenis senyawa dan konsentrasinya.
Makin tinggi konsentrasinya, kemampuan antimikrobianya juga makin tinggi.
Sedangkan ekstrak rempah-rempah yang digunakan untuk meningkatkan citarasa masakan biasanya hanya pada konsentrasi yang rendah.
Jika konsentrasinya ditingkatkan untuk digunakan sebagai pengawet, rasanya tentu akan terlalu tajam.
• Tips Membuat Kue Klepon Tidak Pecah Saat Direbus dan Anti Gagal
• Mau Masak Daging Rendang yang Empuk? Ini Tipsnya
• Tips Memasak Pempek Khas Palembang yang Bertekstur Kenyal dan Tidak Keras
• Tips Mudah Masak Kentang Goreng ala McDonalds, Dijamin Renyah dan Gurih
• 5 Tips Membuat Nasi Kebuli Kambing Tanpa Prengus, Bisa Dicoba saat Idul Adha 2020
Artikel ini telah tayang di Sajiansedap.grid.id dengan judul Terbongkar Rahasia Masakan Padang yang Tidak Mudah Basi Walau Banyak Santan! Ternyata Cuma Butuh Trik Ini.