Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Keripik Talas

Oleh-oleh Unik Keripik dan Nasi Thiwul Instan dari Talas Khas Tulungagung, Jawa Timur

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi keripik talas, oleh-oleh khas Tulungagung, Jawa Timur yang kini diminati wisatawan.

TRIBUNTRAVEL.COM - Mencari oleh-oleh khas Tulungagung memang terbilang gampang.

Selain enting-enting dan ledre pisang, masih ada oleh-oleh makanan lain yang lebih unik untuk dibawa pulang, yakni keripik dan nasi thiwul instan.

Bukan sekadar keripik dan nasi thiwul biasa, tapi bahan utama pembuatan kedua produk tersebut dari tanaman liar.

Baca juga: Exotic Carica Jadi Oleh-oleh Paling Favorit dari Dieng Wonosobo, Kamu Sudah Pernah Coba?

Milisa Susanti (32) mengatakan bahwa dia bersama warga Tulungagung lainnya memanfaatkan talas yang tumbuh liar di pekarangan kebun warga menjadi buah tangan yang memiliki nilai jual.

Tanaman umbi yang kurang diminati tersebut berhasil diolah menjadi buah tangan.

Adapun produk yang dihasilkan dari talas itu yaitu keripik talas dan nasi thiwul instan talas.

Umbi talas yang bisa diolah menjadi berbagai produk kuliner untuk oleh-oleh. (health.grid.id)

Baca juga: Roti Kopi Aren Khas Takengon Aceh, Oleh-oleh Unik dari Bubuk Kopi Arabika

Meskipun dulu jarang ada peminat, sekarang harga jual talas kian melambung lantaran dianggap memiliki nilai ekonomis.

Bahkan warga Tulungagung yang membuat produk UMKM untuk oleh-oleh dari talas sering kehabisan pasokan talas.

"Dulu tumbuh begitu saja tidak ada yang melirik. Tapi sekarang sering kesulitan pasokan," ujar Melisa Susanti (32), warga Dusun Perkebunan, Desa Kresikan, Kecamatan Tanggunggunung, Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (10/8/2024).

Baca juga: Asyiknya Berburu Oleh-oleh di Teras Malioboro Jogja, Dilengkapi Food Court Buat Kulineran

Di wilayah pegunungan seperti Kecamatan Tanggunggunung, talas kalah populer dibanding ketela.

Bahkan dulu sering kali dibuang-buang karena dianggap tidak menarik.

Namun kini talas telah berubah menjadi komoditas yang menarik, setelah diolah menjadi keripik.

Harganya yang dulu hanya Rp 2.000 per kilogram, sekarang melonjak Rp 5.000 per kilogram.

Melisa Susanti (32), warga Dusun Perkebunan, Desa Kresikan, Kecamatan Tanggunggunung, Tulungagung, Jawa Timur, menunjukkan produk keripik talas buatannya, Sabtu (10/8/2024). (Tribun Jatim Network/David Yohanes)

Baca juga: Pie Susu Putri Jadi Oleh-oleh Khas Bali Paling Favorit, Harga Terjangkau Mulai Rp 20 Ribuan

Melisa adalah salah satu warga yang menekuni usaha keripik talas atau enthik di bahasa lokal.

Ia mulai merintis usaha ini sejak tahun 2022 karena melihat ketersediaan talas di kampungnya.

Halaman
1234