Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Catat! 7 Tanda Kamu Kekurangan Vitamin D, Rambut Rontok hingga Kulit Kering

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kulit kering, satu tanda kekurangan vitamin D dalam tubuh.

Kulit memiliki sel yang disebut keratinosit, yang membentuk lapisan luar yang disebut epidermis.

Keratinosit ini istimewa karena merekalah satu-satunya di tubuh yang dapat mengubah prekursor yang disebut 7-dehydrocholesterol menjadi bentuk vitamin D yang dapat digunakan oleh tubuh.

Vitamin D bermanfaat bagi kulit — membantu fungsi pelindung , membantu pertumbuhan sel-sel kulit, dan mendukung sistem kekebalan di kulit, yang seperti perisai terhadap kuman berbahaya.

Beberapa penelitian menemukan bahwa kekurangan vitamin D dalam darah dikaitkan dengan masalah kulit seperti eksim dan psoriasis, yang keduanya dapat membuat kulit kering.

Mengonsumsi suplemen vitamin D juga dapat memberikan perbedaan besar dalam memperbaiki gejala masalah kulit seperti eksim, sehingga kulit tidak terlalu kering dan gatal.

Penelitian juga menunjukkan hubungan antara vitamin D dan seberapa lembab kulit.

Jadi, menjaga kadar vitamin D tetap baik untuk kesehatan kulit.

3. Sensasi kesemutan di tangan atau kaki

Ilustrasi semut (FRANCO PATRIZIA /Pixabay)

Jika tubuh tidak memiliki cukup vitamin D, hal ini dapat menyebabkan rendahnya kadar kalsium dalam darah.

Jika ini terjadi, kamu mungkin mengalami sensasi seperti “kesemutan”.

Perasaan ini bisa menjadi sinyal bahwa ada yang tidak beres dengan keseimbangan mineral penting dalam tubuh.

Memastikan asupan vitamin D yang cukup sangat penting tidak hanya untuk kesehatan tulang tetapi juga untuk menjaga tingkat kalsium yang tepat, mencegah ketidaknyamanan dan sensasi yang tidak biasa.

4. Masalah pada otot

Masalah pada otot bisa terjadi karena kekurangan vitamin D. (Pexels/Scott Webb)

Kurangnya vitamin D dapat meningkatkan kemungkinan hilangnya kekuatan otot seiring bertambahnya usia, menurut sebuah studi baru.

Penelitian ini mengamati data lebih dari 3.200 orang berusia 50 tahun ke atas yang tidak pernah mengalami kelemahan otot sebelumnya.

Halaman
1234