Ia juga mencatat bahwa gas-gas pada atmosfer terbut juga meninggalkan karakteristik yang terlihat seperti sidik jari.
Baca juga: Robot Perseverance NASA Akhirnya Lakukan Penjelajahan Pertama di Permukaan Planet Mars
Baca juga: Begini Cara Selfie Bersama Robot NASA Perseverance dengan Latar Planet Mars, Cobain Yuk!
Baca juga: Berusia Miliaran Tahun, Kenapa Planet Mars Baru Rayakan Tahun Baru ke-36?
Hal ini disampaikan langsung melalui akun Twitter resmi @NatureAstronomy.
Melalui Twitter tersebut Prinoth menjelaskan analisis mereka terhadap pola 'sidik jari' tersebut dari gas yang berbeda dan sedikit berubah dibandingkan ekspektasi mereka.
Mereka pecaya bahwa perubahan ini disebabkan oleh angin kencang dan sejumlah proses lain.
Sehingga terdapat penyesuaian yang bervariasi di berbagai elemen yang terdeteksi, dan kemudian menunjukkan keberadaan lapisan di planet ini.
Selain penemuan lapisan secara umum, tim juga menemukan sisa-sisa titanium oksida di perisai atmosfer WASP-189b, yang menyerap radiasi gelombang pendek.
Dari penemuan itu diketahui bahwa atmosfer WASP-189b memiliki cara kerja yang mirip dengan lapisan ozon di bumi.
Temuan ini digadang-gadang dapat mengubah cara atmosfer planet ekstrasurya dipelajari di masa depan.
Sebagaimana yang sudah ditekankan Hoeijmakers, bahwa mereka menunjukkan atmosfer planet gas raksasa yang disinari secara intens memiliki struktur tiga dimensi yang kompleks'.
Baca juga: Begini Foto Robot Penjelajah Perseverance Milik NASA yang Berhasil Mendarat di Planet Mars
Baca juga: China dan Rusia Bersiap Bangun Stasiun Berawak di Bulan pada 2035, Seperti Apa?
Baca juga: Bulan Ini, 3 Pesawat Ruang Angkasa Siap Mencapai Planet Mars
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal planet di sini.