TRIBUNTRAVEL.COM - Heboh penemuan planet ekstrasurya 'Ultra-Hot' oleh para ilmuwah dengan atmosfer yang mirip seperti bumi.
Planet ekstrasurya 'Ultra-Hot' ini berada sekira 322 tahun cahaya dari Bumi dan 20 kali lebih dekat ke bintangnya daripada ke matahari.
Planet ekstrasurya tersebut terbuat dari gas dan memiliki suhu yang mencapai hingga 3.200 °C pada siang hari.
Melansir laman UNILAD, Selasa (1/2/2022), planet tersebut digambarkan sebagai planet 'Jupiter ultra-panas', WASP-189b.
Ditemukan pada 2018, saat itu para ilmuwan berpikir kalau planet itu tidak akan memiliki kesamaan dengan bumi.
Asumsi ini masih terbilang masuk akal, mengingat bahwa terdapat fakta kalau bintangnya termasuk dalam salah satu yang terpanas di alam semesta.
Namun, sebuah makalah yang diterbitkan di Nature Astronomy pada Kamis, 27 Januari, mengungkapkan kedua planet itu memang memiliki kesamaan.
Menggunakan spektrograf HARPS di La Silla Observatory di Chili, para ilmuwan menganalisis cahaya bintang yang melewati atmosfer WASP-189b.
Dari peneletian itu kemudian ditemukan bahwa atmosfernya rupanya terdiri sejumlah lapisan.
Tentu saja hal ini bertentangan jauh dengan asumsi sebelumnya sebagaimana yang sudah dijelaskan oleh Jens Hoeijmakers, seorang astrofisikawan di Universitas Lund bersama rekan penulisnya dalam studi ini.
"Di masa lalu, para astronom sering berasumsi bahwa atmosfer planet ekstrasurya ada sebagai lapisan seragam dan mereka mencoba memahaminya," ujarnya.
TONTON JUGA:
Atas dasar tersebut jika atmosfer WASP-189b terdiri dari lapisan, itu artinya planet 'Ultra-Hot' membuatnya mirip dengan Bumi.
Menginat atmosfer bumi sendiri terdiri dari sejumlah lapisan mulai dari troposfer, yang dimulai dari permukaan laut, dan stratosfer, tempat lapisan ozon berada.
Lebih lanjut lagi, astrofisikawan Universitas Lund, Bibiana Prinoth dan penulis utama studi tersebut, menyamakan penyerapan cahaya bintang di atmosfer WASP-189b dengan ozon yang menyerap sebagian sinar matahari di atmosfer bumi.