TRIBUNTRAVEL.COM - Salah satu varietas kopi termahal di dunia ternyata dihasilkan dari kotoran burung.
Kopi itu diproses dari kotoran Jacu, burung besar berwarna hitam yang mirip dengan kalkun.
Melansir Oddity Central, Rabu (21/6/2023), jacu memiliki kelebihan dengan sistem pencernaanya yang mengeluarkan aroma biji kopi.
Kini varietas kopi dari kotoran jacu banyak diincar oleh para pencinta minuman seduh tersebut.
Baca juga: 7 Kopi Paling Unik di Dunia, dari Kopi Anti Peluru hingga Kopi Wiski
Penemuan varietas kopi dari kotoran jacu berawal dari Henrique Sloper, pemilik perkebunan kopi Camocim di negara bagian Espirito Santo, Brasil.
Sloper kala itu merasa panik saat perkebunan kopinya diserbu kawanan jacu.
Ia tentu tak mengetahui bahwa jacu akan segara menjadi semacam 'mitra bisnis' baginya.
Sloper kemudian menelepon lembaga perlindungan lingkungan, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Lembaga hanya menyarankan agar peternakan memperkenalkan beberapa predator alami untuk mengantisipasi jacu.
Baca juga: 5 Makanan Termahal di Dunia, Ada yang dari Indonesia lho!
Akan tetapi hal tersebut sulit dilakukan, terutama dengan burung sebesar jacu.
Pada akhirnya, Sloper memutuskan untuk mengadopsi pepatah lama "jika Anda tidak bisa mengalahkan mereka, bergabunglah dengan mereka."
Sloper pun segera menemukan bahwa invasi burung telah menjadi berkah tersembunyi.
Bagi para pencinta kopi, tentu sudah tidak asing lagi dengan kopi luwak, kopi termahal dan eksklusif di dunia.
Kopi tersebut dipanen dari kotoran musang palem Asia dan telah menjadi terkenal secara internasional karena kehalusan serta aromanya.
Sloper mengetahui hal ini dengan sangat baik, dan karena burung jacu di ladangnya akan tinggal di sana, dia memutuskan untuk membuat kopi luwaknya sendiri.
Meyakinkan pekerja pertanian bahwa mereka harus memanen kotoran burung alih-alih biji kopi memang membutuhkan waktu cukup lama.
Baca juga: Fakta Unik Faberge Egg, Telur Termahal di Dunia yang Harganya Mencapai Rp 223 Miliar
Tetapi setelah melewati rintangan ini serta dua tahun, Perkebunan Comocim menjadi satu-satunya di dunia yang memproduksi kopi dari kotoran burung jacu.
Bukan sembarang kopi, tapi salah satu varietas yang paling dicari di dunia.
Seiring waktu, Henrique Sloper menemukan bahwa sistem pencernaan burung jacu sangat luar biasa.
Meskipun menelan dan mengeluarkan biji kopi utuh sempurna, pencernaan burung menghilangkan hampir semua kafein dalam biji serta kebutuhan fermentasi.
Baca juga: Garam Termahal di Dunia Harganya Lebih dari Rp 1,4 Juta per 240 Gram, Apa Istimewanya?
Selain itu, burung jacu tampaknya memiliki selera kopi yang sempurna lantaran hanya mengonsumsi biji yang paling matang di perkebunan.
Hal tersebut memastikan bahwa kopi yang dipanen dari kotorannya memiliki kualitas terbaik.
Negara bagian Espirito Santo di Brasil adalah penghasil kopi keempat dunia, tetapi Perkebunan Camocim adalah satu-satunya yang menggunakan kotoran jacu.
Telah menjualnya selama sekira satu dekade dan varietas tersebut saat ini dianggap sebagai salah satu yang paling mahal.
Ini sangat populer di negara-negara seperti Prancis, Jepang, dan Inggris, di mana department store mewah Harrods menjualnya seharga Rp 26,7 juta per kilogram.
Digambarkan lebih berbuah dan lebih asam dari kebanyakan varietas kopi lainnya, kopi yang diolah dari kotoran burung jacu ini sangat eksklusif.
Oleh karena itu, kopi hanya diproduksi jika ada permintaan khusus dari pembeli.
Setelah dipanen, kotorannya dikeringkan, dibersihkan dan dibekukan hingga diproses menjadi kopi siap seduh.
Baca juga: Es Krim Seharga Rp 100 Juta Pecahkan Rekor, Jadi yang Termahal di Dunia
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.