TRIBUNTRAVEL.COM - Garam menjadi bumbu penyedap masakan yang sering digunakan.
Ada begitu banyak jenis garam yang beredar di pasaran dengan harga yang bervariasi.
Tapi tahukah traveler bahwa ada garam dengan harga fantastis yakni lebih dari Rp 1,4 juta per 240 gram-nya?
Baca juga: Cara Menyimpan Garam yang Benar Agar Tidak Menggumpal
Harga garam ini bahkan jauh lebih mahal dari garam Himalaya merah muda yang dianggap mahal oleh sebagian orang.
Dari sekian banyak garam di dunia, Amethyst Bamboo, merupakan garam dengan harga termahal, dilansir dari Oddity Central, Sabtu (9/4/2022).
Garam Bambu Korea memiliki harga yang begitu mahal dikarenakan proses pembuatannya yang melelahkan dan melibatkan sembilan kali pemanggangan di bambu.

Untuk membuat garam ini, garam laut dimasukan ke dalam tabung bambu dan ditutupi dengan tanah liat Loess.
Kemudian dipanggang selama sembilan kali dalam tungku tradisional.
Prosesnya yang kompleks hingga membutuhkan waktu satu bulan dan dibuat dengan tangan, tidak heran jika harga garam ini mencapai lebih dari 100 dolar AS atau sekira Rp 1,4 juta.
Garam bambu telah menjadi bagian dari budaya Korea selama ratusan tahun.
Tetapi garam bambu yang dipanggang sembilan kali baru dimulai pada abad ke-20.
Sebelumnya, garam hanya dipanggang dalam bambu sebanyak dua atau tiga kali.
Baca juga: Cara Hilangkan Rasa Pahit Pada Daun Pepaya, Jangan Lupa Rendam Pakai Air Garam
Baca juga: Mengenal Fleur de Sel, Garam Langka dari Prancis yang Harganya Selangit
Namun, kemudian diketahui bahwa beberapa proses pemanggangan dapat membantu memasukkan lebih banyak esensi bambu ke dalam garam dan juga menyaring lebih banyak kotoran, menjadikannya salah satu garam paling murni di dunia.
Membuat Garam Bambu Amethyst dimulai dengan memotong batang bambu berusia 3 tahun menjadi silinder, membiarkan salah satu ujungnya tertutup, dan mengisinya dengan garam laut dari pantai barat Korea Selatan.
Ujung lainnya kemudian ditutup dengan tanah liat jenis keramik khusus.
Tabung bambu kemudian ditempatkan ke dalam tungku dan dipanggang di atas api kayu pinus, pada suhu mendekati titik leleh garam (800 derajat Celcius).
Saat bambu memanas, minyak keluar dari kayu dan diserap ke dalam garam.
Ini memberikan aroma yang kompleks serta diduga memiliki khasiat untuk meningkatkan kesehatan.
Setelah 14-15 jam, bambu menjadi abu, hanya menyisakan gumpalan garam, yang kemudian digiling dan dikemas dalam tabung bambu lagi.
Secara keseluruhan, proses ini diulang sebanyak delapan kali.
Proses pemanggangan kesembilan sedikit berbeda, karena garam dipanggang pada suhu sekitar 1.000 derajat Celcius, yang menyebabkan garam dan bambu meleleh sepenuhnya.
Campuran tersebut kemudian ditiriskan ke dalam cetakan, dan dibiarkan memadat selama beberapa hari.
Garam yang berbentuk seperti batu kemudian dipecah dengan tangan, dikemas dan dijual.
Tahap terakhir dari proses ini adalah yang paling sulit, karena satu kesalahan dapat mengakibatkan pemborosan kerja keras selama 30-50 hari.
Keistimewaan dan Manfaat Garam Bambu Korea
Garam Bambu Korea dikatakan sebagai garam panggang bambu paling murni di dunia, dan juga memiliki kandungan mineral tertinggi.
Beberapa memujinya karena rasa kompleks seperti kuning telur dan dipercaya memiliki khasiat obat.
Meskipun penelitian ilmiah belum membuktikan manfaat kesehatan dari mengkonsumsi garam bambu panggang sembilan kali, para pendukung produk mewah dapat membantu pencernaan dan meningkatkan kesehatan mulut, mengurangi peradangan dan beberapa bahkan berpikir bahwa itu memiliki efek anti kanker.
Tonton juga:
Baca juga: Benarkah Garam Himalaya Lebih Sehat Dibanding Garam Biasa?
Baca juga: Resep Tahu Cabai Garam ala Restoran, Bisa untuk Lauk Makan Siang
(TribunTravel.com/ Ratna)
Baca selengkapnya seputar tips menyimpan garam, di sini.