Breaking News:

Sering Terjadi, Bagaimana Crosswinds yang Kuat Mempengaruhi Pendaratan Pesawat Terbang?

Jika kamu pernah melihat pesawat mendarat dengan crosswinds atau angin silang, kamu akan tahu bahwa pesawat dapat bergoyang selama pendaratan.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Abdul Haerah HR
orbitz.com
Ilustrasi pesawat terbang. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Jika kamu pernah melihat pesawat mendarat dengan crosswinds atau angin silang, kamu akan tahu bahwa pesawat dapat bergoyang selama pendaratan berlangsung.

Rupanya, hal ini tidak hanya dialami pesawat berukuran kecil namun juga pesawat berbadan lebar.

Lantas bagaimana crosswinds berpengaruh terhadap pendaratan pesawat terbang?

Baca juga: 6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Traveler saat Bepergian, Termasuk Ketinggalan Pesawat

Dilansir dari Simple Flying, Minggu (14/3/2021), berikut ulasannya:

Crosswind Crabbing

Ilustrasi Pesawat
Ilustrasi Pesawat (ayobuka.com)

Turbulensi dan cuaca buruk mungkin dapat dihindari dengan mengubah rencana penerbangan untuk sebagain besar perjalanan, tetapi sulit untuk berpindah bandara.

Pengatur lalu lintas udara akan selalu berusaha mengarahkan pesawat agar mendarat dengan angin.

Namun, landasan pacu tetap di tempatnya, dan angin tidak menyadari rencana manusia.

Ini berarti, pesawat harus mendarat dalam kondisi crosswinds yang berat dan dapat mendorong pesawat keluar jalur.

Oleh sebab inilah, pilot akan mengarahkan hidung pesawat ke samping dan bukannya lurus ke landasan.

2 dari 3 halaman

Hal ini bertujuan agar pesawat tetap terbang lurus, dan pilot sengaja 'mengubah' pesawat menjadi angin.

Pola ini disebut Crabbing, karena meniru kepiting yang bergerak ke samping untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.

Membalikkan Pesawat ke Arah Angin

Tentu saja, tidak mungkin untuk mendaratkan pesawat secara diagonal di landasan.

jadi sekitar 100 hingga 50 kaki di atas tanah, pilot akan mengganti tekniknya.

Prosedur pastinya ditentukan oleh pelatihan manual pesawat pabrikan, tetapi secara umum kru akan memutar hidung pesawat kembali sejajar dengan landasan.

Sementara itu, mereka masih perlu melawan crosswinds yang menciptakan lebih banyak daya angkat di bawah sayap melawan arah angin.

Pilot kemudian harus menggunakan aileron untuk mengarahkan pesawat ke arah angin.

Diratakan

Karena pesawat tidak terlalu datar, satu set roda mungkin akan menyentuh tanah sebelum yang lain.

3 dari 3 halaman

Namun, sayap pesawat yang lebih besar perlu dibawa setidaknya dalam harak sekitar lima derajat satu sama lain.

Jika tidak, nacelle mein satu sayap bisa menyentuh tanah saat mendarat.

Pendaratan Dibatalkan

Jika pilot kemudian merasa bahwa kondisinya masih terlalu buruk untuk mendarat, mereka dapat kembali ke throttle dan memulai putaran kembali dan mencoba lagi.

Jadi, kapan crosswinds sebenarnya terlalu kuat untuk mendaratkan pesawat jet komersial?

Secara umum, ini dimulai pada sekitar 35 knot meskipun pesawat mendarat dalam kondisi yang lebih parah antara 40 dan 45 knot jika diperlukan.

Tonton juga:

Baca juga: Pesawat Kargo Terbesar di Dunia Mendarat di Bandara YIA Kulon Progo, Kapasitas Muatan hingga 150 Ton

Baca juga: Terparkir di Bandara, Pesawat Air France Terkena Aksi Vandalisme Pengunjuk Rasa

Baca juga: Viral, Penumpang Mengaku Positif Covid-19 saat Pesawat Akan Lepas Landas

Baca juga: Pramugari Ini Berhasil Cegah Masalah Serius setelah Laporkan Ada Gumpalan Salju Tutupi Sayap Pesawat

Baca juga: Pesawat Ini Terpaksa Kembali ke Bandara Asal setelah Seekor Kucing Serang Pilot di Kokpit

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
crosswindspesawat landingcrosswinds kuat
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved