TRIBUNTRAVEL.COM - Danau Nyos merupakan danau yang berada di kawasan Kamerun, Afrika Barat dengan memiliki kedalaman mencapai 157 meter dengan bagian terdalamnya hingga 208 meter.
Di sekitar Danau Nyos merupakan tempat tinggal bagi para penduduk.
Namun pada tahun 1986, terjadi suatu peristiwa aneh dimana ada sekitar 1700 penduduk yang meninggal secara mendadak dan dalam waktu yang bersamaan.
Keanehan semakin terlihat ketika semua penduduk yang meinggal ditemukan dalam kondisi sedang melakukan aktivitas harian.
Ada penduduk yang meninggal dalam kondisi mempompa air, memasak dan bahkan ada yang dalam kondisi sedang minum.
Tonton juga:
Beberapa orang yang selamat menceritakan bahwa malam sebelum kejadian, udara tiba-tiba terasa hangat dan tercium bau busuk seperti telur busuk.
Para penduduk pun tidak terlalu memperhatian kejadian tersebut, namun keesokan harinya, banyak ditemukan mayat dengan kondisi sedang beraktivitas seperti biasanya.
• 6 Cara Memilih Ikan Segar, Perhatikan Warna Mata hingga Bau Ikan Sebelum Membelinya
• Promo Tiket Pesawat Internasional April 2019, Dapatkan Diskon hingga Rp 600 Ribu di Tiket.com
Tidak ada yang tahu pasti mengenai penyebab kematian penduduk secara serentak tersebut.
Namun, para ahli menemukan bahwa air Danau Nyos telah berubah dari bening menjadi oranye terang.
Untuk mencari jawaban, para ahli kemudian meneliti Danau Craten di Oregon.
Danau ini adalah danau terluas nomor tujuh di dunia dengan luas mencapai 50 kilometer persegi dengan kedalaman 594 meter.
• Mau Liburan Bareng Pacar? Simak 6 Tips Berikut Ini Agar Liburanmu Nggak Berantakan
• Terkuak Asal Cahaya Gua Batu Cermin di Labuan Bajo, Sinar Pantulannya Terlihat seperti Cermin
• 7 Hotel Murah Malang Dekat Pantai Tiga Warna, Tarif Menginap Kurang dari Rp 350 Ribuan Per Malam
Sehingga digambarkan kalau Empire State dimasukkan ke danau ini, pasti akan tenggelam.
Danau Craten menampung sekitar 19 triliun liter air.
Sekitar 7700 tahun yang lalu, Gunung Mazame di tempat itu meletus dan melemparkan puncak gunungnya.
Kawah inilah yang kemudian membentuk Danau Craten.
Namun, ternyata aktivitas gunung Mazame masih tetap mempengaruhi danau tersebut.
Karena dibawah danau ternyata masih terdapat kolam-kolam bekas magma yang masih tetap panas.
Para ahli menemukan bahwa suhu air di dasar danau lebih hangat beberapa derajat, kadar garamnya juga sepuluh kali lebih pekat dan mengandung banyak Karbondioksida (CO2).
Lalu CO2 ini kemudian merembes dari celah-celah kerak bumi dan menuju ke kawah yang kini telah menjadi danau.
Namun, keberadaan air telah menghalangi CO2 itu naik ke udara.
Kalaupun ada sedikit yang terlepas, masih bisa hilang terbawa hembusan angin.
Sehingga tidak terlalu membahayakan.
Proses pergantian musim juga sangat mempengaruhi.
Pada musim dingin, perputaran air akan terdorong ke bawah karena suhu dibawah lebih hangat.
Sebaliknya pada musim panas, perputaran air akan naik ke atas.
Siklus inilah yang kemudian membuat munculnya lapisan-lapisan air yang berbeda kadar kepadatannya.
Lapisan air yang paling bawah lebih pekat daripada yang diatas.
Di lapisan air yang paling bawah inilah CO2 yang mengalir dari dasar bumi itu tertahan.
CO2 tidak bisa naik lebih tinggi karena perbedaan kepekatan air di lapisan atasnya.
Sehingga berkumpul dan terakumulasi selama puluhan tahun dan menjadi sangat banyak di lapisan air yang paling bawah.
Fenomena ini kemudian ditemukan juga pada Danau Horseshoe yang berukuran lebih kecil dari Danau Craten.
Pohon-pohon yang tumbuh di sekitar danau itu mengering dan akhirnya mati.
Setelah diselidiki, ternyata kadar CO2 di danau ini mencapai 100 ton per hari dan meresap ke tanah.
Inilah yang membuat pohon-pohon di sekitarnya mati.
Para ahli kemudian melakukan percobaan dengan menggali sedikit tanah di tepi danau itu lalu mencoba menyalakan api.
Namun, akibat pekatnya kadar CO2 nya, api langsung padam begitu didekatkan dengan tanah.
Ternyata akumulasi CO2 yang sudah sangat banyak di danau itu akhirnya meluap dan menyebabkan danau itu menjadi sangat berbahaya.
Namun, kadar CO2 di Danau Horseshoe tidak terlalu membahayakan manusia, karena batas kadar yang membahayakan adalah 1,75 juta ton.
Dan ini hanya akan terjadi pada peristiwa gunung meletus.
Penemuan-penemuan inilah yang kemudian membantu para ahli untuk bisa menyimpulkan apa yang terjadi di Danau Nyos.
Malam hari sebelum peristiwa itu, ada sebuah tebing di tepian danau, runtuh dan masuk ke air.
Diperkirakan reruntuhan tebing ini telah menggoncang lapisan-lapisan air.
Sehingga lapisan paling dasar yang dipenuhi dengan CO2 menjadi pecah dan mengalirkan CO2 dalam jumlah besar ke permukaan danau.
Keesokan paginya aliran CO2 ini kemudian memasuki wilayah pemukiman penduduk.
Dan karena CO2 tidak berwarna dan tidak berbau, penduduk tidak menyadari kedatangannya.
Itulah yang menyebabkan banyak penduduk yang tewas ketika sedang mengerjakan kegiatan hariannya.
CO2 ini seperti pembunuh yang mengintai diam-diam.
Mungkin hanya segelintir orang saja yang menyadari adanya bahaya tak kasat mata yang terdapat di dasar danau yang terlihat sangat indah di permukaannya itu.
Tanpa mereka sadari, mereka telah menghirup CO2 yang berasal dari lapisan paling dasar danau, yang telah terakumulasi selama puluhan tahun.
Dan banyak sekali orang yang meninggal karena itu.
• Demi Nonton Konser BTS di Bangkok, Luna Maya Rela Naik Ojek untuk Bertemu Idolanya
• Tidak Hanya Enak Jadi Lalapan, Daun Kenikir Punya 7 Manfaat yang Baik untuk Kesehatan Tubuh
• Jedar dan Richard Kyle Hadiri Ulang Tahun Jennifer Bachdim Sekaligus Curi Momen Liburan Bersama
• 7 Hotel Murah Malang Dekat Pantai Tiga Warna, Tarif Menginap Kurang dari Rp 350 Ribuan Per Malam
• Curug Malela, Pesona Surga Tersembunyi di Bandung yang Tawarkan Keindahan Air Terjun yang Memesona
• 5 Lokasi yang Dipercaya Jadi Tempat Bersembunyi Paling Aman saat Kiamat Datang, Benarkah?
• Kedai Nasi Goreng Dunia Bandung, Tawarkan Citarasa Nasi Goreng dari Berbagai Negara di Bumi Pasundan
• Mau Liburan Bareng Pacar? Simak 6 Tips Berikut Ini Agar Liburanmu Nggak Berantakan
• Kopi Nusantara Hadir di Cafe 70º Fahrenheit Koffie Bali, Cocok untuk Dinikmati Semua Usia
• Indomie Goreng Mawut Magelangan, Kuliner Unik di Warunk Upnormal yang Wajib Dicoba
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)