TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap tahun, hampir dua juta jamaah Umrah asal Indonesia datang ke Tanah Suci.
Selain menjalankan rangkaian ibadah, para jamaah juga mencari pengalaman spiritual yang lebih mendalam dengan mengunjungi berbagai situs bersejarah Islam.
Baca juga: Itinerary Gondomanan 1 Hari Bareng Pasangan: Rp 480 Ribu ke Museum, Belanja & Kulineran
Baca juga: Harga Tiket Masuk Museum Kereta Api Ambarawa Terbaru Oktober 2025: Sejarah Panjang Kereta Indonesia
Salah satu destinasi baru yang kini menjadi favorit adalah Museum Al Sirah di Madinah, yang menggambarkan perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW dengan teknologi modern dan nuansa religius yang kuat.
Museum yang terletak di sisi belakang Masjid Quba, Madinah ini, diresmikan pada tahun 2024.
Baca juga: Museum Candi Agung di Amuntai Tengah, HSU, Kalsel Simpan Koleksi Peninggalan Kerajaan
Baca juga: Museum Manusia Purba Sangiran di Kalijambe Sragen, Jawa Tengah: Jejak Kehidupan yang Diakui UNESCO
Kehadiran museum tersebut menjadi simbol penting dari sejarah Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.
Tidak hanya menyimpan nilai sejarah, tetapi juga memperkuat tujuan Arab Saudi dalam memperluas sektor pariwisata religi melalui visi besar Saudi Vision 2030.
Kolaborasi Hajar Aswad Mubaroq dan Saudi Tourism Authority
Dalam upaya memperkaya pengalaman jamaah Umrah asal Indonesia, PT Hajar Aswad Mubaroq, biro perjalanan Umrah dan Haji yang berbasis di Solo, menggandeng Saudi Tourism Authority (STA) untuk menggelar tur khusus di Museum Al Sirah.
Direktur PT Hajar Aswad Mubaroq, Retno Anugerah Andriyani, menyebut kerja sama ini menjadi langkah strategis untuk menghadirkan perjalanan religi yang lebih berkesan bagi jamaah.
“Kami Hajar Aswad Mubaroq menggandeng Saudi Tourism Authority untuk menggelar tur di Museum Al Sirah,” ujar Retno Anugerah Andriyani, Jumat (24/10).
Kerja sama ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian perayaan Milad ke-13 Hajar Aswad Mubaroq, yang digelar di Museum Al Sirah.
Retno menyebut, pemilihan lokasi tersebut bukan tanpa alasan, karena Museum Al Sirah dianggap sebagai simbol perjalanan spiritual yang sarat makna dan sejarah.
Museum Al Sirah, Simbol Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW
Museum Al Sirah menjadi salah satu destinasi unggulan yang kini menarik perhatian wisatawan religi dari seluruh dunia.
Melalui teknologi audio visual imersif, pengunjung diajak menyaksikan kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW saat hijrah dari Makkah ke Madinah pada abad ke-7 Masehi.
Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati suasana Bustan Al Mustadal, kebun kurma bersejarah yang menjadi saksi awal kehidupan kaum Muslim di Madinah.
Tidak jauh dari area tersebut, terdapat Sumur Athq, sumber air yang disebut digunakan oleh Nabi Muhammad SAW untuk berwudhu dan minum saat pertama kali tiba di kota suci tersebut.
“Di sini jamaah tidak hanya belajar sejarah, tapi juga merasakan atmosfer spiritual yang sangat kuat. Karena itu, kami merasa terhormat bisa mengadakan Milad ke-13 di tempat bersejarah ini,” kata Retno.
Baca juga: 7 Museum Terbaik di Jogja: Jelajahi Peradaban Majapahit hingga Koleksi Peralatan Perang
Dukung Visi Saudi 2030
Kolaborasi antara Hajar Aswad Mubaroq dan Saudi Tourism Authority juga sejalan dengan Visi Saudi 2030, yang menempatkan sektor pariwisata sebagai pilar utama transformasi ekonomi negara tersebut.
Arab Saudi kini tengah memperluas sektor non-migas, dengan menjadikan pariwisata religi dan sejarah Islam sebagai magnet baru bagi wisatawan dunia, termasuk jamaah Umrah dari Indonesia.
Museum Al Sirah menjadi bagian dari proyek besar pengembangan wisata religi yang diharapkan mampu memperkuat citra Madinah sebagai pusat spiritual sekaligus destinasi budaya Islam dunia.
Retno menjelaskan, langkah ini bukan hanya sekadar menghadirkan destinasi wisata religi, tetapi juga memperkuat nilai edukatif dan pengalaman jamaah selama berada di Tanah Suci.
“Kami ingin jamaah tidak hanya menjalankan ibadah Umrah, tapi juga memahami sejarah perjuangan Rasulullah SAW. Itulah kenapa tur ke Museum Al Sirah menjadi bagian penting dari program kami,” jelasnya.
Hajar Aswad Mubaroq, Biro Umrah dari Solo dengan Jaringan Nasional
Berdiri sejak tahun 2012, Hajar Aswad Mubaroq telah berkembang menjadi salah satu biro perjalanan Umrah dan Haji terpercaya di Indonesia.
Kantor pusatnya berlokasi di Solo, Jawa Tengah, dengan cabang yang tersebar di berbagai kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bandung, dan Pekanbaru.
Setiap tahunnya, biro ini memberangkatkan sekitar 5.000 jamaah Umrah ke Tanah Suci.
Dengan pengalaman lebih dari satu dekade, Hajar Aswad Mubaroq terus berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah.
Retno menyebut, kerja sama dengan Saudi Tourism Authority bukanlah akhir, melainkan awal dari kolaborasi yang lebih luas di masa depan.
“Ke depan, Hajar Aswad Mubaroq akan kembali menggandeng Saudi Tourism Authority untuk program lain yang bisa memperkaya pengalaman jamaah,” pungkasnya.
Pengalaman Spiritual yang Tak Terlupakan
Melalui tur ke Museum Al Sirah, jamaah Umrah dari Indonesia kini memiliki kesempatan untuk menyelami kisah perjuangan Nabi Muhammad SAW secara lebih mendalam.
Museum ini bukan sekadar tempat wisata, tetapi juga ruang refleksi spiritual yang memperkuat keimanan dan kecintaan kepada Rasulullah.
Kerja sama Hajar Aswad Mubaroq dengan Saudi Tourism Authority menjadi langkah penting dalam membuka akses lebih luas bagi jamaah Indonesia untuk mengenal sejarah Islam secara langsung di Tanah Suci.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, pariwisata religi di Arab Saudi kini semakin berkembang, menghadirkan pengalaman ibadah yang tak hanya sakral tetapi juga berkesan dan penuh makna.
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.