Namun, pandemi COVID-19 membuat usahanya cukup turun dan kemudian memaksanya beradaptasi.
“Akhirnya saya mikir, bikin produk apa yang bisa saya kerjakan sendiri di rumah?" ujarnya.
Ia kemudian berkolaborasi bersama suaminya menciptakan jilbab lukis.
"Terus saya beralih ke jilbab lukis,” kisahnya.
Kini, Dani’s Art lebih fokus pada jilbab lukis.
Namun ada berbagai produk aksesoris juga yang ia ciptakan, mulai dari tas hingga topi yang bisa dipesan custom, sesuai permintaan pelanggan.
“Yang penting kainnya bisa dilukisin, saya bisa buat,” katanya yakin.
PROSES MANUAL YANG PENUH ARTI
Dalam setiap karya, Dewi mengutamakan kualitas pada bahan lukisannya.
Dewi dan suami memilih cat lukis seperti rubber, binder, dan metal yang tahan lama.
Menurutnya, bahan tersebut merupakan kualitas terbaik yang ia berikan untuk setiap karyanya.
Bahan tersebut tidak mudah luntur meskipun sudah dicuci bertahun-tahun.
“Kalau dicuci nggak luntur. Meskipun sudah bertahun-tahun, warnanya tetap awet,” jelasnya.
Meski demikian, Dewi menyarankan pelanggan untuk mencuci menggunakan tangan dan tidak dikucek dengan kencang untuk menjaga kualitas lukisan.
Selain itu, yang membedakan produk Dani’s Art adalah teknik lukis manual yang dilakukan satu per satu yang membuat setiap produk bersifat limited edition.