Produk yang dikerjakan asal-asalan justru bisa mengaburkan pesan budaya yang ingin disampaikan.
Baca juga: Oleh-oleh Murah di Air Terjun Jumog Karanganyar, Harga Mulai Rp 10 Ribu
Tradisi Bertemu Inovasi
Jawa Banget tak berhenti di motif aksara Jawa.
Kharisma juga mulai mengolah pewarna alami, menyesuaikan desain dengan selera pasar, dan membuka kemungkinan-kemungkinan baru untuk pengembangan produk.
Ia mengakui, upaya melestarikan budaya melalui produk kreatif tidak selalu mudah dan hasilnya tidak instan.
"Kalau ditanya apakah sudah berperan dalam pelestarian budaya, saya rasa masih kecil banget perannya. Bahkan saya merasa apalah saya ini. Tapi saya optimis karena saya masih punya banyak ide," ujarnya merendah.
Ia menambahkan bahwa ke depan ia ingin mengembangkan lebih banyak motif berdasarkan kebudayaan lokal, bahkan tidak hanya terbatas pada kota Solo.
"Mungkin bisa dari makanan, dari tradisi lain juga. Nanti kita kembangkan jadi motif-motif baru. Jadi, budayanya benar-benar hidup lewat produk," ujarnya penuh semangat.
Rencana Kolaborasi dan Representasi Daerah
Jawa Banget mulai mencuri perhatian hingga dipercaya mewakili Kota Solo dalam ajang Solo Krenova tingkat Jawa Tengah.
Jika lolos seleksi administrasi, Kharisma akan melakukan presentasi di Blora, Jawa Tengah.
"Jadi nanti saya akan mengenalkan inovasi ini, sebagai perwakilan Solo. Sekaligus memperkenalkan budaya lewat produk," katanya bangga.
Meski belum banyak melakukan kolaborasi dengan pihak luar, Kharisma membuka diri untuk kerja sama di masa depan.
Ia percaya bahwa sinergi bisa memperkuat misi budaya sekaligus memperluas pasar.
Pesan untuk Generasi Muda