Setelah digoreng, keripik pare ini kemudian dikemas dalam kemasan yang menarik.
Satu kemasan 75 gram dijual seharga Rp 15 ribu.
Produk rumahan Syuryani yang diberi nama Bigone ini kini sudah dipasarkan ke berbagai gerai oleh-oleh, supermarket, dan pasar buah di Pekanbaru.
Keunikan produk ini, yang menggunakan sayur pare, membuatnya banyak diminati, bahkan sudah sampai ke Malaysia.
"Bigone itu singkatan dari 'Bikin Orang Nampak Enjoy'," tambah Jefri dengan senyum.
Baca juga: Wingko Babat Sedap Mantab: Oleh-oleh dari Lamongan dengan Berbagai Varian Rasa
Ide pembuatan keripik pare ini berawal dari keinginan Syuryani dan suaminya, Jefri, untuk mengubah pare segar menjadi cemilan gurih.
Perjalanan awal mereka tidaklah mudah, penuh tantangan, bahkan sempat beberapa kali gagal.
"Awalnya kita goreng gosong, rasanya pahit. Kami coba lagi, gagal lagi. Tapi akhirnya, setelah beberapa kali mencoba, kami berhasil membuat keripik pare ini," cerita Syuryani.
Selain keripik pare, Syuryani juga memproduksi berbagai camilan sehat, seperti keripik kulit ikan salmon, keripik brownies, dan bubuk sari jahe merah instan.
Semua produknya diberi label Bigone.
Baca juga: Cookie Sandwich Nichi Nichi: Dessert Unik Ala Jepang Buat Oleh-oleh dari Surabaya
Setiap harinya, Syuryani mampu memproduksi hingga 100 bungkus.
Dalam mengembangkan usaha, dia juga melibatkan ibu-ibu di sekitar komplek perumahan untuk membantu jika pesanan banyak.
"Kalau pesanan banyak, kami ajak tetangga untuk bantu packing," ujarnya.
Suryani mulai membuka usaha ini sejak 2019 lalu, sebelumnya dia adalah karyawan swasta di Kota Batam.
Namun setelah menikan dengan Jefri, Syuryani sempat tinggal di Taluk Kuantan.