Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal UMKM

Lintang Kejora Bawa Kain Jumputan Solo Mendunia, Sentuhan Inovasi Ini Jadi Kunci Keberhasilan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PRODUK UMKM SOLO - Salah satu produk dari kain jumputan yang dihasilkan oleh Lintang Kejora, Kamis (27/3/2025). Lintang Kejora sukses membawa produknya hingga menembus pasar internasional.

Lebih dari itu, produk Lintang Kejora juga berhasil diekspor ke Singapura, membuka peluang lebih luas bagi kain jumputan Solo di kancah internasional.

Baca juga: Cantiknya Koleksi Batik Mayangsari, Hadirkan Motif Unik Bisa Buat Oleh-oleh dari Solo

"Tas kecil, pouch, handbag dan dompet berbahan kain goni dikombinasi dengan kain jumputan paling diminati, terutama di Singapura," kata Rina.

Proses ekspor ke Singapura tidak berlangsung instan, melainkan melalui program business matching (BM).

Dimulai dengan pengiriman katalog produk, produk Lintang Kejora kemudian melewati proses seleksi dan penilaian, hingga akhirnya lolos tahap awal dan melanjutkan ke sesi presentasi.

Beragam produk dari kain jumputan yang dihasilkan oleh Galeri Lintang Kejora di Kota Solo. (Instagram/@lintangkejoragift)

"Setelah itu, kami mengirimkan sampel produk seperti knotbag dan totebag dengan desain simpel yang memang diminati konsumen Singapura. Dari situ, buyer merasa cocok dan mulai memesan," jelas Rina.

Sejak pengiriman pertama pada tahun 2022, produk Lintang Kejora terus mendapat tempat di hati pelanggan di Singapura hingga tahun 2024.

Desainnya yang sederhana tetapi elegan menjadi daya tarik tersendiri bagi pasar Singapura yang mengutamakan gaya praktis dan berkelas.

Baca juga: Transformasi Batik Saraswati: Perjalanan dari Batik Tradisional ke Kebaya Modern yang Elegan

Tak hanya di Singapura, produk Lintang Kejora juga berhasil memasuki pasar Eropa, tepatnya Belgia.

Berbeda dengan Singapura, ekspor ke Belgia memiliki kisah yang unik.

Semuanya bermula dari seorang buyer asal Belgia yang mengunjungi galeri Lintang Kejora saat sedang berada di Jogja dan Solo pada awal 2024.

"Saat itu, mereka (turis asal negara Belgia) mampir ke toko kami, melihat-lihat produk, dan tertarik dengan proses produksinya. Setelah itu, mereka membeli beberapa produk untuk dipajang di tokonya di Belgia," cerita Rina.

Ternyata, produk yang dipajang tersebut menarik perhatian konsumen di sana.

Hal ini mendorong sang buyer untuk melakukan pemesanan ulang secara pre-order.

Hingga kini, Lintang Kejora telah mengirim empat kali pesanan ke Belgia sepanjang tahun 2024.

Keberhasilan ini tentu tak lepas dari strategi pemasaran digital yang diterapkan.

Halaman
123