TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah rumah produksi kecil di salah satu sudut Kota Solo menjadi saksi perjalanan inspiratif sebuah bisnis lokal.
Lokasinya berada di Kampung Baru dengan nama Galari Lintang Kejora.
Dari luar, Galeri Lintang Kejora menampilkan beragam suvenir menarik.
Mulai dari dompet, tas, hingga pouch dengan motif khas kain jumputan Solo.
Baca juga: Warisi Budaya Mangkunegaran, Batik Tulis Girilayu Lestarikan Tradisi dengan Sentuhan Modern
Lintang Kejora adalah usaha kecil yang lahir dari hobi sederhana.
Kini, Lintang Kejora berkembang menjadi salah satu UMKM yang sukses menembus pasar internasional.
Rina Sulistyaningsih (49), sosok di balik kesuksesan Lintang Kejora, tak pernah membayangkan bahwa kecintaannya terhadap kain jumputan akan membawanya ke dunia bisnis.
Semua berawal pada tahun 2015, saat ia secara iseng membuat dompet kecil dari kain perca yang diperolehnya dari para penjahit di sekitarnya.
Siapa sangka, produk sederhana tersebut mendapat banyak perhatian hingga akhirnya mendorong Rina untuk serius mengembangkan usahanya.
Baca juga: Itinerary Lombok 3 Hari 2 Malam, Bujet Rp 4 Jutaan Sudah Hotel dan Tiket Pesawat PP
"Kalau mengenang masa awal, rasanya seperti mimpi. Dari coba-coba, sekarang bisa punya produk yang dikenal hingga luar negeri," ungkap Rina saat ditemui di galerinya.
Ketekunan Rina pun mulai membuahkan hasil.
Lintang Kejora kini menghadirkan berbagai produk seperti sling bag, ransel, tas, dan aneka barang lain yang menggabungkan kain jumputan dengan kain goni.
Tak sekadar fungsional, produk-produk ini juga mengusung nilai budaya melalui motif tradisional yang khas.
Dengan harga berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 500.000, produk Lintang Kejora menjadi pilihan menarik bagi berbagai kalangan.
Berkat kerja keras dan inovasi, Lintang Kejora kini telah merambah pasar dalam negeri, termasuk wilayah seperti Bali dan Kalimantan Selatan yang menjadi pelanggan tetapnya.