Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal UMKM

RG Ecoprint Klaten: Cendera Mata Ramah Lingkungan dengan Sentuhan Motif Daun

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Produk baju dan sepatu dari RG Ecoprint Klaten, Jawa Tengah yang cocok dijadikan oleh-oleh.

Perjalanan Ibu Choirriyah dalam dunia ecoprint bermula dari sebuah pelatihan yang diadakan di lingkungan tempat tinggalnya. 

Di pelatihan tersebut, ia pertama kali mengenal teknik ecoprint yang menggunakan daun untuk mencetak motif pada kain. 

Baca juga: Bakpia Kukus Tugu Jogja, Oleh-oleh Khas Jogja yang Lembut, Empuk, dan Lezat

"Saya pertama kali ikut pelatihan di desa. Saat itu, saya merasa tertarik karena teknik ini terlihat unik dan menarik," ujar Ibu Choirriyah mengenang awal mula keterlibatannya dalam ecoprint.

Meskipun hasil pertama kali latihan hanya sekadar menempelkan daun, ia tak menyerah. Ibu Choirriyah terus mengikuti berbagai pelatihan yang lebih mendalam mengenai cara mewarnai kain dan teknik pembuatan pewarna alami. 

"Hasil pertama memang belum memuaskan, hanya asal menempel daun saja, tapi saya terus belajar, ikut pelatihan untuk lebih memahami cara mewarnai dan membuat pewarna alami," katanya.

Setelah mempelajari teknik ecoprint dengan lebih serius, Ibu Choirriyah mulai memproduksi berbagai produk ecoprint, dengan syal panjang sebagai karya pertama yang diproduksi pada tahun 2022. 

Baca juga: Lezatnya Nastar 5 Saudara di Pontianak, Bentuk Unik Mirip Daun yang Cocok Buat Oleh-oleh

Namun, meskipun sudah memulai produksi, penjualannya belum begitu cepat. 

"Saya merasa penjualannya kurang cepat, jadi akhirnya saya mencoba variasi produk lain seperti kipas, tas, dan topi," ungkap Ibu Choirriyah.

Inovasi ini ternyata berjalan dengan baik, dan produk-produk seperti tas dan topi lebih cepat laku dibandingkan kain. 

Saat ini, produk yang paling laris dari RG Ecoprint adalah vest untuk anak muda dan sepatu flat.

RG Ecoprint tidak hanya menghasilkan produk yang menarik, namun juga memberdayakan masyarakat sekitar. 

Tonton juga:

Untuk pembuatan baju ecoprint, Ibu Choirriyah melibatkan masyarakat sekitar sebagai penjahit. 

Namun, untuk produk sepatu, ia bekerja sama dengan pengrajin sepatu yang ada di Klaten dan Solo. 

Ibu Choirriyah mengungkapkan, "Untuk sepatu, kami memiliki pengrajin di Klaten dan Solo. Saya memberikan desain dan mereka yang mengerjakannya." 

Halaman
1234