Dipajang disetiap sudut ruangan dengan warna-warna yang memikat hati.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Dekat Stasiun Tugu, Eksplor Malioboro Sambil Berburu Oleh-oleh Khas Jogja
Saat kami masuk ke ruang samping, sebuah alat tenun tradisional terbuat dari kayu terletak dengan rapi.
Benangnya telah terpasang dan siap untuk diolah menjadi karya seni tenun yang menakjubkan.
Di antara tiang penyangga alat tenun itu juga tertempel secarik kertas berisi gambar pola tenunan.
Puluhan benang dengan berbagai warna digantung di dinding.
Baca juga: Oleh-oleh Pudak Gresik: Camilan Khas yang Enak dan Murah Meriah, Cuma Rp 30 Ribuan
Botol dan gelas plastik yang berisi tinta untuk membatik tergeletak diatas meja kayu dengan sedikit berantakan.
Hampir tak ada ruang yang tak termanfaatkan.
Bahkan di teras rumahnya, beberapa kain berukuran 1,5 meter x 2,5 meter terhampar, telah dibubuhi dengan motif batik yang indah.
"Ini baru siap dibatik, tapi belum kering, jadi kita jemur disini," kata Syarifah.
Di rumah sederhana ini, kami merasakan betapa dalamnya kecintaan Tengku Syarifah terhadap warisan budaya Melayu.
Setiap sudutnya menyimpan semangat dan dedikasi untuk melestarikan keindahan seni tradisional yang tak ternilai harganya.
Rumahnya bukan hanya sekedar tempat tinggal, tetapi juga ruang hidup yang penuh dengan cerita dan karya seni bercita rasa tinggi.
Syarifah merupakan pengrajin tenun dan batik khas Riau.
Baca juga: Wajib Beli Oleh-oleh Nila Crispy saat Liburan di Banyumas, Harganya Mulai Rp 20 Ribuan
Namanya dikenal luas di Bumi Lancang Kuning.
Ia menekuni dunia tenun dan batik sejak masih remaja.