Kuliner Bogor ini juga menawarkan lebih dari sekadar dimsum.
Dengan total 140 menu, restoran ini menyediakan berbagai pilihan, mulai dari bakmi, nasi, hingga bubur, yang cocok untuk dinikmati oleh berbagai kalangan.
"Banyak orang berpikir dimsum hanya satu jenis, padahal dimsum itu memiliki banyak variasi. Ada yang kukus seperti somay dan bakpau, ada juga yang panggang dan goreng," jelas Bayu.
Selain itu, Dimsum Toko Sebelah juga memiliki menu pelengkap seperti bakmi, nasi, dan bubur, yang membuat restoran ini semakin komplit bagi pecinta kuliner Bogor.
"Kalau di sini, dimsum adalah makanan utama, bukan pelengkap seperti di restoran Chinese food pada umumnya," ucap dia.
Baca juga: Oleh-oleh Kain Songket dari Ogan Ilir, Sumsel Tembus Pasar Internasional, Cek Harganya
Konsep Hong Kong yang autentik
Saat memasuki Dimsum Toko Sebelah, pengunjung langsung disambut oleh nuansa Hong Kong yang kental.
Interior restoran dihiasi dengan berbagai poster klasik, ornamen tradisional, dan suasana yang mengingatkan pada restoran jalanan di Hong Kong.
Konsep ini tidak hanya sekadar gimmick, melainkan diambil dari pengalaman pribadi Bayu yang telah lama menekuni kuliner Hong Kong sejak usia 17 tahun.
"Saya ingin membawa nuansa Hong Kong yang otentik, baik dari segi rasa maupun suasana. Jadi orang-orang yang makan di sini bisa merasakan pengalaman yang berbeda," jelas Bayu.
Tak heran jika restoran ini menjadi salah satu daya tarik baru di dunia kuliner Bogor, terutama bagi mereka yang ingin mencoba sensasi makan dimsum dengan cita rasa dan suasana yang autentik.
Baca juga: Oleh-oleh Opak Bu Yuni di Musi Rawas, Sumsel Jadi Incaran Turis, Harga Cuma Rp 10 Ribu
Inovasi tanpa henti
Kuliner Bogor yang satu ini tidak hanya mengandalkan menu tetap, tetapi juga terus melakukan inovasi.
Setiap 2-3 bulan sekali, Dimsum Toko Sebelah menawarkan menu baru, menggantikan menu yang sepi peminat.
Menurut Bayu, strategi ini dilakukan untuk menjaga antusiasme pelanggan.