"Kalau ada menu yang kurang diminati, kita take down dan ganti dengan yang baru. Jadi pelanggan selalu punya sesuatu yang baru untuk dicoba," ucapnya.
Selain inovasi pada menu, Dimsum Toko Sebelah juga memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran.
"Kami aktif di TikTok dan Instagram untuk mempromosikan menu-menu baru, sekaligus mengikuti tren kuliner yang ada. Jadi kami selalu beradaptasi dengan apa yang sedang ramai di masyarakat," ungkap Bayu.
Upaya ini terbukti berhasil, karena restoran ini semakin dikenal oleh masyarakat luas, tidak hanya di Bogor, tetapi juga dari luar kota.
Buka 24 jam
Salah satu hal yang membuat Dimsum Toko Sebelah berbeda dari restoran lain di kuliner Bogor adalah jam operasionalnya.
Restoran ini buka selama 24 jam, menawarkan berbagai menu kapan saja, mulai dari bakmi, bubur, hingga nasi.
"Orang mau makan jam berapapun bisa datang ke sini. Jadi tidak perlu mencari restoran fast food, karena kami menyediakan berbagai menu yang lengkap dan tanpa batasan waktu," kata Bayu.
Keberhasilan Dimsum Toko Sebelah di Bogor juga mendorong Bayu untuk membuka cabang baru.
Rencananya, restoran ini akan membuka cabang di Jalan Ahmad Yani, Bogor.
Bayu berharap, dengan ekspansi ini, semakin banyak masyarakat yang bisa menikmati kuliner Hong Kong tanpa harus jauh-jauh keluar kota.
Harga
Dari segi harga, Bayu mengakui bahwa harga yang ditawarkan sedikit lebih tinggi dibandingkan restoran dimsum lainnya.
Namun, hal ini sebanding dengan kualitas bahan baku yang premium.
"Kami memastikan semua bahan berkualitas, jadi harganya tentu berbeda," katanya.