Salah satunya adalah Yuni ibu rumah tangga (IRT) salah seorang Desa M Sitiharjo Kecamatan Tugumulyo mengaku, sudah puluhan tahun menggeluti usaha produksi opak.
Baca juga: Berburu Oleh-oleh Pempek 26 Ilir Palembang, Rasa Enak & Harga Murah Mulai Rp 1.000
"Sudah lama, mungkin sudah puluhan tahun, dari orangtua," kata Yuni, Minggu (04/08/2024).
Dikatakan Yuni, dalam sehari dia mampu memproduksi lebih dari 50 kilogram.
Bahkan, hampir setiap hari selalu membuatnya.
"Setiap hari buat, kadang 50 kilogram opak basah, kadang juga lebih dan kadang juga kurang. Tergantung kondisi badan," ucapnya.
Yuni juga mengaku, tak sulit untuk membuat opak, karena bahan dasarnya hanyalah singkong yang kemudian dicampur dengan bumbu-bumbu rempah.
"Mudah buat, semuanya dibuat masih pakai alat tradisional. Bahan-bahannya juga mudah didapat, apalagi bahan utamanya yakni singkong," tegasnya.
Untuk harga jual opak kering sambung Yuni, cukup tinggi yakni Rp 10.000 per kilogramnya.
Bahkan, dia tak kebingungan untuk memasarkan opak produksinya.
Baca juga: Gurihnya Tiwul Mbah Inah dari Musi Rawas, Harga Mulai Rp 15 Ribu untuk Oleh-oleh
"Biasanya ada yang ngambil, datang langsung ke sini, ada yang dari Jambi, ada yang dari Palembang, ada juga yang dari warga lokal. Untuk harganya Rp 10.000 per kilogramnya," jelasnya.
Yuni menjelaskan, cara pembuatan opak cukup mudah, pertama singkong jenis Lampung, dikupas kemudian dicuci dan diparut hingga halus.
Setelah itu dicampur dengan bumbu, seperti garam, daun kunir dan ketumbar secukupnya.
Kemudian, diaduk menjadi satu, setelah itu dikukus hingga matang.
"Baru kemudian di cetak pakai alat penjepit hingga tipis, baru kemudian di jemur sampai kering. Untuk penjemurannya bisa sampai 1 hari full, tergantung cuaca," tutupnya.
Tonton juga: