Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Liburan ke Thailand

8 Camilan Khas Thailand yang Wajib Dicoba saat Liburan ke Sana, Khanom Bueang hingga Luk Chup

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Khanom Bueang, satu camilan khas Thailand yang wajib kamu coba saat liburan ke sana.

5. Sangkaya Fakthong

Ilustrasi labu yang belum diolah (Kerde Severin /Unsplash)

Sangkaya Fakthong adalah camilan khas Thailand yang berisi labu utuh yang diisi dengan puding santan.

Labu tersebut dikukus hingga empuk, sehingga rasa labu dan pudingnya menyatu.

Hasilnya adalah hidangan penutup yang lembut dan harum dengan sedikit rasa manis alami dari labu.

Sangkaya Fakthong sering disajikan dalam bentuk irisan, yang memperlihatkan kontras yang indah antara labu oranye dan puding pucat.

6. Bua Loy

Bua Loy, satu camilan khas Thailand yang wajib kamu coba saat liburan ke sana. (Flickr/Alpha)

Bua Loy, yang berarti 'teratai yang mengapung,' terdiri dari bola-bola tepung beras kenyal kecil yang disajikan dalam sup santan hangat dan manis.

Sering kali diberi rasa pandan atau talas, bola-bola warna-warni ini mengapung anggun dalam santan kental.

Bua Loy terkadang diperkaya dengan telur yang ditambahkan ke dalam sup, menawarkan perpaduan tekstur dan rasa yang lezat.

7. Khanom Tom

Khanom Tom, satu camilan khas Thailand yang wajib kamu coba saat liburan ke sana. (Takeaway, CC BY-SA 3.0 , via Wikimedia Commons)

Khanom Tom adalah bola-bola kelapa yang diisi dengan gula aren, parutan kelapa, dan terkadang biji wijen.

Khanom Tom dibuat dengan cara menggulung isi dalam campuran tepung beras ketan, lalu merebusnya hingga mengapung ke permukaan.

Setelah mendidih, bola-bola tersebut digulingkan dalam parutan kelapa segar, sehingga menambah tekstur dan rasa manis yang lezat pada setiap gigitan.

8. Khao Lam

Khao Lam, satu camilan khas Thailand yang wajib kamu coba saat liburan ke sana. (Xufanc, CC BY-SA 3.0 , via Wikimedia Commons)

Khao Lam adalah camilan tradisional Thailand yang dibuat dengan memasukkan nasi ketan, santan, dan terkadang kacang merah ke dalam tabung bambu, yang kemudian dipanggang di atas api terbuka.

Bambu memberikan rasa berasap yang unik pada nasi, dan proses pemanggangan mengaramelkan gula, sehingga menghasilkan sajian yang manis dan aromatik.

Setelah matang, bambu dikupas untuk memperlihatkan nasi ketan yang lezat di dalamnya.

Ambar/TribunTravel