TRIBUNTRAVEL.COM - Di tengah hiruk pikuk kawasan Jatiasih, Bekasi, ada sebuah warung sederhana yang sudah lebih dari 40 tahun menjaga cita rasa khas bakso Betawi.
Warung tersebut dikenal dengan nama Bakso Bang Iman, berlokasi di Kampung Rawa Bogo, Jatimekar, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Terbaru Transera Waterpark Bekasi, Cek Promo Oktober 2025

Baca juga: Itinerary Kuliner Bekasi Seharian dari Jakarta Bujet Rp 700 Berdua: Kuliner Legendaris & Hits
Pemiliknya, Rohiman atau akrab disapa Bang Iman, sudah menekuni profesi sebagai penjual bakso sejak pertengahan 1980-
Bagi pria Betawi asli ini, berjualan bakso bukan hanya soal mencari nafkah, melainkan bagian penting dari perjalanan hidupnya.
Baca juga: Itinerary Jakarta Barat 1 Hari dari Bekasi: Bujet Rp 540 Ribu Berdua, Wisata Kota Tua & Museum Macan
Baca juga: Curug Parigi Bekasi Jawa Barat: Keindahan Niagara Mini yang Ternyata Menyimpan Masalah
Awal Perjalanan dengan Gerobak
Bang Iman mengenang awal mula usahanya yang sangat sederhana.
Saat itu ia hanya bermodal gerobak kayu dan semangat yang
Setiap hari, ia mendorong gerobaknya keliling kampung, mulai dari Rawa Bogo hingga Pasar Kecapi, untuk menjajakan bakso kepada warga.
“Dulu saya mulai dengan gerobak, dorong keliling kampung. Dari Rawa Bogo sampai Pasar Kecapi, tiap hari begitu,” ujarnya sambil tersenyum, Sabtu (4/10/2025).
Resep turun-temurun yang diwarisi dari keluarganya menjadi pegangan.
Tanpa pengawet, tanpa penyedap berlebihan, hanya mengandalkan daging sapi segar dan bumbu alami.
Dari situlah kepercayaan pelanggan mulai terbangun.
Baca juga: Info Lengkap Harga Tiket Masuk Terbaru Transera Waterpark Bekasi, Intip Daya Tariknya
Cita Rasa yang Tak Pernah Berubah
Kini, meski usianya tak lagi muda, Bang Iman tetap menjaga kualitas racikannya.
Bersama sang istri, Nami (52), ia berjualan dari rumah dengan menu bakso khas yang cita rasanya konsisten sejak dulu.
Seporsi bakso dihargai Rp 18.000, terdiri dari lima hingga enam butir bakso berukuran kecil hingga sedang.
Kuahnya bening dengan rasa gurih kaldu sapi yang menghangatkan.
“Rahasia saya cuma satu, jangan malas dan jangan ganti rasa,” ujar Bang Iman.
Keotentikan rasa ini membuat warungnya tetap menjadi tujuan warga sekitar, bahkan pelanggan lama yang sudah mengenal sejak ia masih berjualan dengan gerobak.

Perjuangan di Balik Kesuksesan
Perjalanan Bang Iman tentu tidak selalu mulus.
Ia pernah mengalami kejadian pahit ketika gerobak baksonya terbakar habis.
Meski kehilangan barang dagangan, semangatnya tidak pernah padam.
Ia memilih bangkit dan kembali berjualan.
“Pulang naik ojek tanpa gerobak pernah saya rasakan. Tapi kalau berhenti, ya habis sudah hidup saya,” katanya.
Kini, warung kecil di halaman rumahnya menjadi saksi perjuangan panjang seorang pedagang kaki lima yang mampu bertahan lintas generasi.
Jam Operasional Warung Bakso Bang Iman
Warung Bakso Bang Iman buka setiap Senin hingga Jumat, mulai pukul 08.00 hingga 19.00 WIB.
Dengan suasana sederhana, warung ini selalu ramai oleh pelanggan yang ingin menikmati bakso Betawi legendaris dengan cita rasa yang tak lekang oleh waktu.
Warisan Rasa dan Ketulusan
Lebih dari sekadar makanan, bakso buatan Bang Iman menyimpan kisah perjuangan, ketekunan, dan ketulusan.
Dari gerobak keliling hingga warung kecil di halaman rumah, ia tetap berpegang pada prinsip menjaga rasa agar pelanggan tidak kecewa.
Warung Bakso Bang Iman bukan hanya tempat makan, melainkan juga simbol perjalanan panjang seorang pedagang yang membuktikan bahwa kesederhanaan, kejujuran, dan kerja keras bisa bertahan di tengah perubahan zaman.
Bagi warga Bekasi maupun pelancong yang berkunjung, menikmati semangkuk bakso di warung ini bisa menjadi pengalaman kuliner yang penuh makna.
(Ambar/TribunTravel) (Yolanda Putri Dewanti/Wartakota)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.