Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

3 Kasus Pembunuhan di Indonesia yang Masih Belum Terpecahkan hingga Sekarang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi seseorang yang sudah meninggal. Kasus pembunuhan yang menggemparkan di Indonesia dan masih belum terpecahkan hingga sekarang.

TRIBUNTRAVEL.COM - Ada beragam kasus pembunuhan yang pernah terjadi Indonesia.

Sejumlah kasus pembunuhan di Indonesia ini ternyata belum terpecahkan hingga sekarang.

Baca juga: 5 Fakta Kasus Pembunuhan Pria dalam Sarung di Pamulang, Pelaku Baru 4 Bulan Kerja dengan Korban

Baca juga: 3 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper, Sempat Disetubuhi Pelaku

Pelaku dari kasus pembunuhan ini masih melenggang bebas.

Dilansir dari TribunTrends, berikut 3 kasus pembunuhan yang menggemparkan di Indonesia dan masih belum terpecahkan hingga sekarang.

Baca juga: Dikira Lubang Tikus, Penghuni Kontrakan di Makassar Syok Temukan Makam Korban Pembunuhan

1. Akseyna Mahasiswa UI

Mahasiswa UI Gelar Aksi simbolik untuk mengenang delapan tahun kasus kematian Akseyna Ahad Dory (19) di Taman Lingkar dekat Danau Kenanga, Kampus UI, Depok, pada Jumat (31/3/2023). (KOMPAS.com/M Chaerul Halim)

Baca juga: 5 Kasus Pembunuhan Mengerikan di Singapura yang Terjadi Pada Tahun 2000an, Malangnya Nasib Nonoi

Akseyna ditemukan tak bernyawa di Danau Kenanga, Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, pada 26 Maret 2015.

Akseyna merupakan mahasiswa jurusan Biologi Fakultas MIPA UI.

Saat pertama kali ditemukan, korban diduga bunuh diri.

Jasad Akseyna saat itu ditemukan oleh seorang mahasiswa UI bernama Roni dengan posisi mengambang di Danau Kenangan sekitar pukul 09.00 WIB.

Korban terlihat masih menggunakan ransel berisi sejumlah batu yang diduga untuk menenggelamkan jasad tersebut.

Jasad itu pun dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diidentifikasi.

Kasat Reskrim Polresta Depok saat itu, Kompol Agus Salim, mengatakan, korban diduga bunuh diri karena polisi yang tengah menyelidki kasus tersebut menemukan sepucuk surat wasiat tertempel di dindin kamar kos Akseyna.

"Dugaan sementara bunuh diri. Kami menemukan semacam surat wasiat korban," kata Agus.

Surat wasiat itu berisi tulisan tangan dalam bahasa Inggris yang menyiratkan pesan terakhir korban.

Pada surat itu tertulis "Will not return for please don't search for existence, my apologies for everything enternally."

Halaman
1234