Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

3 Kasus Pembunuhan di Indonesia yang Masih Belum Terpecahkan hingga Sekarang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi seseorang yang sudah meninggal. Kasus pembunuhan yang menggemparkan di Indonesia dan masih belum terpecahkan hingga sekarang.

"Danaunya dangkal. Kalau dia bunuh diri, kenapa tidak nyemplung di laut. Menenggelamkan diri itu proses bunuh diri yang sangat lambat. Kalau mau bunuh diri, kenapa tidak loncat saja dari atap gedung," kata Krisha.

Meski telah yakin bahwa Akseyna merupakan korban pembunuhan, polisi kesulitan mengungkap kasus tersebut.

Dengan demikian, kasus kematian Akseynya masih menjadi misteri sampai saat ini.

2. Noven Pelajar di Bogor

Orangtua Andriana Yubelia Noven Cahya (18) meratapi makam anaknya di TPU Cimuncang, Kota Bandung, Kamis (10/1/2019). Adriana ditusuk oleh orang tak dikenal di sebuah gang, sekitar Jalan Riau, Baranangsiang, Bogor, beberapa waktu lalu. (KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA.)

Baca juga: Kasus Pembunuhan yang Dingin Pada 1980 Akhirnya Terpecahkan, Bukti dari Permen Karet

Seorang pelajar SMK Baranangsiang bernama Adriana Yubelia Noven ditemukan tewas bersimbah darah, di belakang Masjid Raya Bogor, Bogor Timur, Kota Bogor.

Noven ditemukan dengan luka tusukan di dada pada 8 Januari 2019.

Namun 5 tahun berselang, kematian gadis manis tersebut belum juga terungkap.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kompol Luthfi Olot Gigantara mengatakan, pihaknya kini menindak lanjuti dari hasil analisis penyelidikan sebelumnya.

"Berkaitan dengan update penanganan yang dilakukan oleh polresta bogor kota. Kami menindak lanjuti dari hasil analisa penyelidikan sebelumnya," kata Luthfi.

Dari hasil analisa, ternyata Polresta Bogor Kota menemukan kendala terutama waktu kejadian yang sudah terhitung 5 tahun lalu.

Saksi-saksi yang sempat terindentifikasi, serta dimintai keterangan, sambung Luthfi, masih memberikan keterangan yang belum detail.

"Dari penyeleidikan sebelumnya memang ada beberapa orang terduga. Tapi ketika kami kembali bertanya menggali lagi pada para saksi di TKP dan saksi yang berkaitan dengan kasus ini mereka terkendala dengan daya ingat," tambahnya.

Oleh karena itu, tegas Luthfi, pihaknya memutuskan untuk melakukan pengungkapan atau penyidikan lanjutan menggunakan scientific investigation

Scientific investigation tentu memerlukan koordinasi dari para pakar ahli dari ahli forensik, ahli it forensik, ahli kedokteran forensik, ahli bahasa, ahli psikologi forensi, dan ahli kriminolog

"Dengan adanya pasa pakar ahli ini kami masih berkoordinasi dan terus melakukan komunikasi untuk akhirnya memberikan kesimpulan yang kuat dalam mendukung untuk menetapkan pelaku," tandasnya.

Halaman
1234