Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kisah Mengerikan Pulau Vozrozhdeniya, Lahan Biologis yang Diresapi Antraks

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejarah suram Pulau Voz masih menghantui pantai-pantainya yang kosong.

Foto satelit dengan jelas menunjukkan lubang pemakaman antraks yang sangat besar di Pulau Vozrozhdeniya.

Sampel tanah dari daerah tersebut dinyatakan positif mengandung spora yang hidup, sehingga AS menjanjikan $6 juta untuk proyek pembersihan.

Para pekerja menggali parit yang dalam di samping lubang dan melapisinya dengan plastik.

Dengan mengenakan pakaian pelindung, mereka mengangkut berton-ton tanah yang terkontaminasi ke dalam parit di bawah suhu terik 50°C.

Secara keseluruhan, 100 pekerja lokal memerlukan waktu empat bulan untuk menyelesaikan proyek pembersihan.

Tanah dijenuhkan dengan bubuk pemutih yang kuat selama enam hari, berhasil menghilangkan spora.

Namun, seluruh pulau tetap terkontaminasi karena pengujian di udara terbuka selama beberapa dekade, bukan hanya lokasi pengujiannya.

Seorang ahli antraks mengatakan jejaknya akan tetap ada.

Lubang pemakaman yang menampung hingga 100 bangkai hewan yang terinfeksi menimbulkan risiko tambahan.

Kuburan tak bertanda milik seorang wanita yang meninggal karena penyakit menular menambah dampak yang masih tersisa.

Dia mengatakan, menguburkan hewan saja tidak cukup.

Mereka harus ditempatkan setidaknya dua meter di bawah untuk menghindari spora melayang kembali selama banjir atau aktivitas cacing tanah menyebarkannya melalui tanah seiring waktu.

Dekontaminasi menyeluruh akan menjadi tantangan yang berkelanjutan.

Pulau ini kini ditinggalkan dan tetap terkontaminasi akibat pengujian di udara terbuka selama beberapa dekade

Sejarah suram Pulau Voz masih menghantui pantai-pantainya yang kosong.

Dulunya merupakan titik kecil di Laut Aral yang luas, namun kini menjadi jauh lebih besar ketika proyek pengairan mengambil air dari laut.

Sekarang, wilayah ini terhubung ke daratan sebagai semenanjung, dan daratannya sepuluh kali lebih luas.

Namun, seperti yang telah kita bahas, Vozrozhdeniya adalah tempat yang berbahaya.

Masih sulit dan berisiko untuk mengunjungi pulau itu.

Masyarakat setempat tahu untuk menjauh dan tidak suka naik perahu melintasi laut yang menyusut untuk mencapai tempat yang kosong.

Di pulau itu terdapat sisa-sisa kota bernama Kantubek.

Saat itu, terdapat rumah bagi ilmuwan dan pekerja, kafetaria, dan sekolah untuk berpura-pura semuanya normal.

Namun di antara bangunan-bangunan sehari-hari terdapat tanda-tanda kebenaran yang benar-benar menakutkan, yaitu gambar tentara yang memudar dan buku-buku tentang komunisme.

Yang paling meresahkan adalah keheningan yang luar biasa, bahkan tanpa jejak burung atau serangga.

Meskipun pengujian sudah lama dihentikan, residu patogen berbahaya masih ada.

Ambar/TribunTravel