Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kisah Mengerikan Pulau Vozrozhdeniya, Lahan Biologis yang Diresapi Antraks

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejarah suram Pulau Voz masih menghantui pantai-pantainya yang kosong.

Tahun berikutnya, pada 1972, dua nelayan yang hilang ditemukan tewas di perahu mereka, diduga terkena wabah penyakit.

Populasi ikan lokal juga secara misterius mulai mati dalam jumlah besar.

Pada 2 April 1979, bubuk tak kasat mata mulai menyebar di udara dari cerobong asap tinggi kompleks militer lebih dari satu mil di luar batas kota Sverdlovsk.

Selama beberapa minggu berikutnya, sekitar 80 orang di Sverdlovsk (sekarang bernama Yekaterinburg) jatuh sakit.

Gejala yang mereka alami pada awalnya tampak seperti flu, namun lama kelamaan memburuk.

Orang-orang mulai mengalami kegagalan organ dan pendarahan internal yang parah.

Tragisnya, sedikitnya 68 orang kehilangan nyawa akibat kejadian ini.

Segera menjadi jelas bahwa ini bukanlah penyakit biasa.

Ada desas-desus yang beredar bahwa agen biologis secara tidak sengaja dilepaskan ke lingkungan tersebut oleh pangkalan militer.

Meskipun pemerintah Soviet menyangkalnya, orang-orang percaya bahwa penyakit tersebut adalah antraks, satu bakteri paling mematikan yang diketahui umat manusia.

Barulah pada 1988, sembilan tahun setelah dugaan kebocoran antraks, para pejabat Soviet memutuskan untuk menonaktifkan simpanan agen biologis mereka.

Spora antraks dalam jumlah besar, dicampur dengan disinfektan, diangkut dengan tongkang ke pulau tersebut.

Sekitar 100 hingga 200 ton antraks dibuang secara tergesa-gesa dengan cara dibuang ke lubang dangkal, kemudian ditinggalkan begitu saja tanpa pemantauan atau tindakan pencegahan yang berkelanjutan.

Pada tahun 1988 juga terjadi peristiwa bencana – sekitar 50.000 kijang saiga yang sedang merumput di dekatnya tiba-tiba roboh dan mati dalam kurun waktu satu jam.

Upaya Telah Dilakukan untuk Memusnahkan Spora Antraks, tetapi Sudah Terlambat bagi Vozrozhdeniya

Halaman
1234