TRIBUNTRAVEL.COM - Jika turbulensi membuat kamu gugup, kamu tentu tidak sendirian.
Ketakutan saat turbulensi adalah satu dari sekian banyak pemicu aviophobia, atau rasa takut terbang.
Baca juga: Akibat Turbulensi Parah, 8 Penumpang Harus Dilarikan ke RS setelah Pesawat Mendarat
Baca juga: Model Brasil Bagikan Video Turbulensi Parah, Pesawat Tiba-tiba Jatuh Hampir 4.000 Kaki
Aviophobia belum diteliti dengan baik, namun jajak pendapat Economist /YouGov tahun 2015 mengungkapkan bahwa 40 persen orang Amerika “sedikit terganggu” saat terbang dengan pesawat, sementara 15 persen merasa takut.
“Saya belum pernah bertemu orang yang menyukai turbulensi, dan turbulensi kejutan bahkan lebih buruk lagi bagi mereka yang cemas akan hal tersebut,” David Rimmer, CEO AB Aviation Group, mengatakan kepada Travel + Leisure.
Baca juga: Pramugari Suka Waktu di Mana Pesawat Mengalami Turbulensi, Benarkah?
Baca juga: Viral Pesawat Mengalami Turbulensi Parah, 7 Penumpang Cedera dan Luka-luka
Rimmer bukan hanya pendukung keselamatan pesawat tetapi juga penyintas tabrakan pesawat di udara.
Meskipun turbulensi cenderung menjadi kekhawatiran bagi para penumpang yang gugup, turbulensi hanya menimbulkan sedikit ancaman terhadap keselamatan pesawat masa kini.
Dilansir dari travelandleisure, berikut cara membantu mengatasi kecemasan turbulensi.
Memahami Turbulensi
Turbulensi , yang terkadang disebut oleh pilot sebagai "udara kasar", hanyalah udara yang bergerak dengan cara yang tidak biasa, tidak terduga, atau kacau.
Turbulensi dapat disebabkan oleh berbagai fenomena, mulai dari badai petir, perubahan tekanan udara, hingga pergerakan udara ke atas dan sekitar pegunungan — dan hal ini dapat terjadi ketika kondisi terlihat sangat cerah.
Turbulensi biasanya dikategorikan berdasarkan empat tingkat keparahan, menurut Layanan Cuaca Nasional: ringan, sedang, parah, dan ekstrem.
Turbulensi ringan merupakan turbulensi yang paling umum terjadi, dan pada pesawat komersial, turbulensi ini hanya terasa seperti guncangan atau goyangan ringan.
Turbulensi sedang jauh lebih jarang terjadi, dan jenis turbulensi ini bisa lebih tajam, hingga minumanmu mungkin tumpah.
Turbulensi parah sangat jarang terjadi, namun jika terjadi, dapat melukai penumpang atau awak kapal yang tidak duduk di kursinya — jenis turbulensi inilah yang sering menjadi perbincangan di media sosial.
Turbulensi ekstrem hampir tidak pernah dialami, namun jika terjadi, hal itu menyebabkan gerakan hebat di dalam kabin dan hilangnya kendali pesawat.
Baca tanpa iklan