Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Pesawat Mengalami Turbulensi Parah, 7 Penumpang Cedera dan Luka-luka

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi suasa kabin pesawat saat terjadi turbulensi parah dalam penerbangan. Belum lama ini penerbangan Air Astana A321neo mengalami turbulensi parah pada Sabtu (7/1/2023), 7 penumpang dilaporkan luka-luka dan cedera.

TRIBUNTRAVEL.COM - Turbulensi merupakan hal yang sudah tak asing di dunia penerbangan.

Beberapa penerbangan di dunia ada yang mengalami turbulensi, mulai dari ringan hingga parah.

Ilustrasi pesawat mengalami turbulensi (unsplash/juliandufort)

Seperti yang baru-baru ini terjadi, sebuah penerbangan Air Astana A321neo mengalami turbulensi parah.

Pesawat Air Astana A321neo yang terbang dari Tashkent menuju Almaty mengalami turbulensi mendadak.

Baca juga: Pramugari Ungkap Tempat Duduk Terbaik di Pesawat untuk Minimalisir Terjadinya Turbulensi

Kejadian tersebut berlangsung pada Sabtu (7/1/2023), ketika pesawat Air Astana A321neo mengudara menuju Almaty, Kazakhstan.

Diwartakan Simple Flying, insiden turbulensi yang terbilang sangat parah sehingga tujuh penumpang luka-luka.

Insiden tersebut menandai kasus ketiga dalam empat bulan yang melibatkan turbulensi parah, yang menyebabkan penumpang terluka.

Detail Insiden

Menurut The Aviation Herald, sebuah penerbangan Air Astana Airbus A321neo terdaftar EK-KDF sedang melakukan penerbangan KC128 dari Tashkent (Uzbekistan) ke Almaty (Kazakhstan).

Selama penerbangan satu jam yang relatif singkat ini, pesawat mengalami turbulensi yang parah.

Kejadian tersebut dilaporkan sebagai "turbulensi kuat yang terjadi secara mendadak", di mana tujuh penumpang mengalami cedera.

Baca juga: Mantan Pilot Ungkap Mitos Penerbangan yang Ternyata Salah, Termasuk Masalah Turbulensi

Selain itu dilaporkan pula sebagai "turbulensi dalam berbagai tingkat", karena tanpa rincian lebih lanjut.

Namun, berdasarkan grafik kecepatan dan ketinggian yang dipublikasikan FlightRadar24.com, kemungkinan turbulensi terjadi 20-25 menit setelah lepas landas, dengan kecepatan pesawat bervariasi diikuti dengan penurunan ketinggian.

Seorang individu mengomentari laporan The Aviation Herald menyatakan bahwa ini bisa jadi akibat dari turbulensi gelombang gunung karena penerbangan itu terbang di dekat pegunungan.

Turbulensi gelombang gunung merupakan fenomena yang dicatat SKYbrary disebabkan oleh gangguan aliran udara horizontal yang disebabkan oleh ketinggian tanah.

Baca juga: Lagi-lagi Terjadi, Belasan Penumpang Terluka usai Pesawat Dihantam Turbulensi Parah

Ilustrasi suasa kabin pesawat saat terjadi turbulensi parah dalam penerbangan. (Flickr/shando.)
Halaman
123