Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Suka Pastry Prancis Bikin Michelle dan Olivia Rintis Misol hingga Central Kitchen, Intip Kisahnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu produk pastry dari Misol.

TRIBUNTRAVEL.COM - Pastry saat ini tengah menarik perhatian masyarakat Indonesia.

Berbagai tren pastry bermunculan beberapa waktu terakhir, sebut saja cromboloni, croissant dan masih banyak lagi.

Baca juga: Resep Cromboloni Buat Jualan, Simpel Pakai Danish Pastry

Satu produk pastry dari Misol. (Instagram/misol.id)

Baca juga: 6 Tempat Makan Cromboloni di Solo, Kue Pastry Viral dengan Beragam Varian Rasa

Di tren pastry di Indonesia, banyak bisnis kuliner bermunculan.

Dari sekian banyak bisnis kuliner pastry yang bermunculan di Indonesia, ada satu yang menarik perhatian.

Baca juga: Tips Membuat Cromboloni Sendiri di Rumah, Pakai Danish Pastry

Baca juga: 3 Tempat Makan Cromboloni di Jogja, Wajib Cobain Kue Pastry yang Lagi Viral di TikTok

Namanya Misol.

Misol didirikan oleh Michelle Ongko dan Olivia Hisani.

Kedua sahabat ini sukses mengembangkan Misol sejak 2015.

Bukan tanpa alasan mengapa Michelle dan Olivia mencoba bisnis pastry di Indonesia.

Ini semua karena kecintaan mereka terhadap aneka produk pastry dan croissant khas Prancis.

“Kami ingat saat pertama kali mencoba croissant, kami tidak dapat lupa dengan keunikan rasanya yang renyah di luar namun lembut di dalam. Kaya dengan aroma butter berkualitas yang tentunya sangat wangi dan menggugah selera,” ujar Michelle Ongko Founder Misol dalam keterangannya yang dirilis TribunTravel.

Keunikan cita rasa inilah yang kemudian memberikan mereka ide dan perspektif baru untuk menjajal pastry-pastry yang berasal dari Eropa terutama Prancis.

Kala itu, roti-roti khas Internasional juga belum banyak diperkenalkan secara luas di Indonesia.

Pasar bakery masih lebih umum menjual varian roti-roti manis atau donut dan lainnya.

Peluang ini tak disia-siakan oleh Michelle dan Olivia.

“Kami melihat peluang ini sebagai kesempatan untuk terjun ke dunia yang memang kami sukai, yang menjadi ‘passion’ kami. Kami ingin menciptakan dan mengelola usaha pastry dan bakery yang dapat memproduksi produkproduk menyerupai karakteristik produk asli dari negara asalnya,
” ungkap Michelle.

Halaman
123