Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Penyakit Misterius yang Menyerang Anak-anak di Kereta Api Rusia, Ada yang Tewas

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penyebaran wabah penyakit menular. Misteri wabah penyakit menular di kereta api Rusia yang menyebabkan ratusan anak jatuh sakit hingga meninggal dunia.

Hotline 24 jam juga telah disiapkan sehingga orang tua dapat melakukan check-in pada anak mereka.

Anak-anak tersebut berada di kamp Olimpiade Rebyachka di Siberia bagian barat, sehingga dokter memeriksa anak-anak yang masih tinggal di sana. Investigasi kriminal telah dibuka setelah insiden tersebut.

Roman Busargin, gubernur wilayah Saratov, mengatakan: "Para dokter yang menemani [anak-anak] dan tim ambulans yang tiba mengambil semua tindakan yang diperlukan di lokasi. Rospotrebnadzor segera mengerahkan laboratorium keliling di lokasi. Semua anak diperiksa oleh dokter."

Laporan lokal menyebutkan wabah tersebut mungkin disebabkan oleh Influenza A, namun pemeriksaan masih terus dilakukan.

Baca juga: 5 Risiko Jadi Pramugari, dari Kecelakaan Pesawat hingga Rentan Terkena Penyakit Tertentu

Viral Penyakit Misterius Bikin 95 Siswi Hampir Lumpuh, Kaki Mati Rasa dan Tak Bisa Bergerak

Sebuah penyakit misterius menyerang 95 siswi dan membuat mereka hampir tak bisa berjalan.

Penyakit tersebut mewabah pada sekolah menengah khusus perempuan di kawasan Kakamega, Kenya.

Para pejabat setempat kini tengah berjuang untuk menemukan penyebab penyakit misterius itu.

Selama beberapa minggu terakhir, sebanyak 95 murid Sekolah Menengah Putri St. Theresa Eregi Kakamega dirawat di rumah sakit.

Mereka dirawat karena menderita kelumpuhan pada anggota tubuh bagian bawah, seperti dikutip dari lamanĀ Oddity Central.

Akibatnya, muncul kekhawatiran tentang penyakit misterius.

"Epidemi" ini memicu kepanikan dan kecemasan di kalangan orang tua, yang menuntut jawaban serta perlindungan bagi putri mereka.

Media lokal melaporkan bahwa gadis-gadis tersebut mengalami kondisi yang membuat kaki mereka mati rasa dan tidak bisa bergerak.

Video yang beredar di media sosial Kenya pun menunjukkan gadis-gadis tersebut kesulitan untuk berjalan dengan benar.

Bernard Wesonga, CEC Kesehatan Kabupaten Kakamega, mengatakan kepada wartawan bahwa sampel darah, urin, dan tinja telah dikumpulkan dan dikirim untuk pengujian ekstensif guna menentukan penyebab penyakit yang tidak diketahui tersebut.

Halaman
123