Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pria Tuntut Rumah Sakit Rp 9,8 Triliun gegara Melihat Istri Operasi Caesar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi suasana operasi caesar. Viral pria menuntut rumah sakit yang telah mengizinkannya melihat operasi caesar sang istri.

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria di Australia menuduh sebuah rumah sakit di Melbourne menyebabkan dia menderita "penyakit psikotik" setelah dia menyaksikan istrinya menjalani operasi caesar, lapor outlet berita lokal 7News.

Anil Koppula mencoba menggugat Rumah Sakit Royal Women karena membiarkan dia menyaksikan istrinya melahirkan melalui operasi caesar pada tahun 2018.

Baca juga: Ancaman di Australia, Kucing Diberi Jam Malam dan Wajib Tinggal di Dalam Rumah

Ilustrasi suasana operasi caesar (National Cancer Institute /Unsplash)

Baca juga: 5 Kisah Absurd dan Memalukan Orang Asing di Jepang, Termasuk Wanita Australia yang Menipu Shinkansen

Dia menggugat sebesar A$1 miliar sekira Rp 9,8 triliun, 7NEWS melaporkan.

Operasi caesar tersebut berhasil, namun pria tersebut mengklaim bahwa rumah sakit tersebut gagal dalam menjalankan tugasnya dengan membiarkan dia menyaksikan prosedurnya, kata laporan 7News.

Baca juga: Hendak Menuju Bali, Penerbangan dari Australia Terpaksa Dialihkan Akibat 3 Penumpang Mabuk Berulah

Baca juga: Benda Misterius Terdampar di Australia, Warga Lokal Diminta Menjauh, Berbahayakah?

Dia mengatakan rumah sakit “mendorong” atau “mengizinkan” dia untuk menyaksikan operasi tersebut.

Ini membuatnya melihat organ serta darah istri, menyebabkan penyakit mental yang dia klaim, tambahnya.

Dilansir dari insider, operasi caesar adalah operasi umum di mana seorang ahli bedah melahirkan bayi "melalui sayatan di perut dan rahim Anda," menurut National Health Service .

Prosedur pembedahan sering kali dilakukan ketika tindakan lain berbahaya atau sulit dan menimbulkan risiko bagi ibu atau bayi.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit , 32,1 persen dari seluruh kelahiran bayi di AS pada tahun 2021 dilakukan melalui operasi caesar.

Koppula mengajukan gugatan beberapa tahun setelah operasi, mengklaim bahwa dia mengalami kerugian karena cedera psikologis yang mengubah hidup.

Dalam tuntutan hukumnya, dia mengatakan 'penyakit psikotik' menyebabkan 'rusaknya pernikahan', menurut 7News.

Koppula memilih untuk mewakili dirinya di pengadilan, di mana Hakim James Gorton menolak gugatan tersebut dan menganggap klaim tersebut sebagai "penyalahgunaan proses", menurut Global News.

Proses persidangan meliputi pemeriksaan kesehatan terhadap Koppula.

Panel menyimpulkan bahwa dugaan dampak psikologis terhadap Koppula tidak cukup.

Ditemukan bahwa “tingkat gangguan kejiwaan akibat cedera yang dialami penggugat yang dituduhkan dalam tuntutan tidak memenuhi tingkat ambang batas,” lapor 7News.

Baca juga: Turis Australia Didenda Rp 15 Juta Gegara Paspor Kotor, Kini Nyesel Liburan ke Bali

Halaman
12