TRIBUNTRAVEL.COM - Negara pasti berubah sepanjang sejarah mereka.
Lalu bagaimana dengan nama negara? Nah itu juga bisa berubah.
Baca juga: 10 Negara di Dunia dengan Bahasa Terbanyak, Indonesia Urutan Berapa?
Baca juga: 20 Negara Teraman yang Bisa Dikunjungi Solo Traveling Versi Bounce, Adakah Indonesia?
Bahkan bagaimana nama negara dieja dapat berkembang.
Lihat saja peta kuno dan kemungkinan kamu akan melihat nama negara yang mungkin tidak kamu kenal.
Baca juga: 7 Tradisi Idul Adha dari Sejumlah Negara, Ada Pakistan hingga Iran
Baca juga: 92 Negara yang Bisa Ajukan Visa on Arrival ke Indonesia, Hanya Bisa Diperpanjang Satu Kali
Kerajaan, perang, dan perubahan pemerintahan membentuk dunia dan memengaruhi tidak hanya cara pembagian tanah, tetapi juga cara orang merujuk ke negara yang berbeda.
Beberapa nama negara telah berubah selama abad atau dekade terakhir, tetapi beberapa berubah baru-baru ini.
Dilansir dari howstuffworks, berikut delapan negara yang namanya telah berubah dan alasan di baliknya.
1. Türkiye
Baca juga: Kemenkumham Hentikan Sementara Bebas Visa Kunjungan untuk 159 Negara, Cek Daftarnya
Setelah gempa besar berkekuatan 7,8 skala richter melanda Turki pada awal Februari 2023, masyarakat mulai memperhatikan media yang menggunakan ejaan Türkiye saat meliput bencana tersebut.
Itu karena Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Cavuşoğlu meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa mengubah ejaan dari Turki menjadi Türkiye pada Juni 2022.
Permintaan itu didasarkan pada keputusan Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang mengatakan ejaan Türkiye "mewakili dan mengungkapkan budaya, peradaban, dan nilai-nilai bangsa Turki dengan cara terbaik."
Amerika Serikat secara resmi mengikutinya pada Januari 2023 ketika mengakui ejaan pada semua dokumentasi pemerintah.
Meskipun seluruh dunia mengakui ejaan "baru", itu bukan "baru" bagi orang-orang di Türkiye karena mereka telah menulisnya sejak 1923.
2. The Netherlands
Pemerintah Belanda mengucapkan selamat tinggal pada nama "Holland" pada tahun 2020 untuk membersihkan citra negara ini.