Dilansir dari medicalnewstoday,penyimpanan yang aman juga melindungi daging sapi dari kehilangan rasa dan kualitas.
Sejumlah senyawa dalam daging teroksidasi dan terurai agak cepat pada suhu kamar, yang dapat menyebabkan hilangnya rasa yang nyata.
Teknik penyimpanan yang tepat — seperti pengawetan, pengasapan, dan pembekuan — dapat membantu memperlambat proses ini atau mencegah sebagian atau semua kehilangan kualitas.
Baca juga: 5 Sate Kambing Enak Buat Kuliner Malam di Semarang, Daging Empuk & Bumbunya Meresap
Cara terbaik untuk menyimpan dan membekukan daging Sapi
Baca juga: 6 Tips Menyimpan Daging Kambing Idul Adha, Bisa Awet dan Tahan Lama hingga 9 Bulan
Beberapa praktik terbaik untuk menyimpan dan membekukan daging meliputi:
- Menyiapkan daging untuk dibekukan
Dalam kebanyakan kasus, boleh saja menyimpan daging yang dibeli dari pasar dalam kemasannya.
Periksa apakah ada lubang atau kerusakan pada kemasan terlebih dahulu, tetapi kemasan kedap udara akan menjaga daging tetap aman pada suhu yang disarankan.
Untuk daging yang disembelih, bungkus potongan dalam kemasan kedap udara terlebih dahulu.
Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) merekomendasikan membungkus kemasan dengan kertas timah atau bungkus plastik kedap udara jika dibekukan lebih dari 2 bulan.
- Suhu beku
Suhu beku merupakan aspek penting dalam penyimpanan daging.
Orang harus menyimpan daging beku pada suhu 0°F (-18°C) atau di bawahnya.
USDA mencatat bahwa suhu ini menghambat pertumbuhan bakteri dan mematikan mikroba lain, seperti ragi dan jamur, dalam makanan.
Orang dapat menggunakan termometer untuk memeriksa apakah freezer mereka akan mencapai suhu ini atau tidak.
Beberapa freezer yang sering digunakan mungkin tidak mencapai suhu serendah ini secara konsisten, yang dapat menempatkan makanan pada risiko pertumbuhan bakteri dan pembusukan.
- Mencairkan daging sapi
Ada beberapa cara untuk mencairkan daging sapi dari freezer.