Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengapa Tak Ada Restoran McDonald's di Islandia? Intip Fakta Unik di Baliknya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi produk makanan McDonald's. Tahukah kamu jika gerai makanan cepat saji ini tidak ada di Islandia.

TRIBUNTRAVEL.COM - Di Islandia , kamu dapat menemukan kolam air panas, cahaya utara, gletser, gunung berapi aktif, dan banyak lagi hal menakjubkan lainnya.

Namun, yang tidak dapat kamu temukan di Islandia adalah papan nama dengan dua lengkungan emas yang membentuk huruf "M".

Baca juga: Maskapai Islandia Perdana Terbangkan Pesawat Bertenaga Listrik, Diproduksi Tahun 2021

Lambang McDonalds (Pexels/Samuel Figueroa)

Baca juga: Islandia Mencabut Semua Pembatasan Covid-19, Termasuk Buat Turis yang Belum Vaksin

Itu benar, tidak ada McDonald's di Islandia.

Faktanya, restoran McDonald's terakhir yang beroperasi di Islandia telah ditutup sejak 2009.

Baca juga: 12 Negara Eropa Akui Covaxin Sebagai Syarat Perjalanan, Mulai dari Islandia sampai Swiss

Baca juga: Fakta Unik Eiderdown, Bulu Bebek dari Pulau Terpencil Islandia yang Harganya Fantastis

Jadi, apakah orang Islandia menghindari junk food, atau ada hal lain?

Mengapa Islandia tidak memiliki McDonald's?

Dilansir dari unbelievable-facts, McDonald's sudah populer di Barat sejak tahun 50-an, namun McDonald's pertama di Islandia dibuka lama kemudian, pada tahun 1993.

Namun, 16 tahun setelah peluncuran, restoran McDonald's terakhir di Islandia ditutup pada Oktober 2009.

Dan tidak, itu adalah bukan karena pemerintah Islandia ingin warganya menghindari junk food.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Terbau di Dunia, Ada Blue Lagoon di Islandia

Ilustrasi menu McDonald's, restoran cepat saji paling terkenal di dunia. (pexels.com/ready made)

Sebaliknya, resesi tahun 2008 yang menyebabkan raksasa rantai makanan cepat saji itu keluar dari pasar Islandia.

Ketika keruntuhan ekonomi global melanda Islandia, nilai mata uang Islandia kehilangan hampir separuh nilainya di pasar internasional.

Akibatnya, harga impor meroket dalam waktu singkat.

Harga impor begitu tinggi sehingga harga impor satu kilo bawang untuk McDonald's dari Jerman sama dengan harga sebotol wiski.

Itu mempersulit bisnis asing seperti McDonald's untuk mempertahankan margin keuntungan tanpa menaikkan harga produk secara drastis.

McDonald's memiliki popularitasnya di Islandia

Halaman
1234