Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Visa on Arrival WNA Rusia dan Ukraina Bakal Dicabut: Sandiaga Uno Beri Respons, Dubes Ukraina Kecewa

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisatawan asing bermain dan menanti sunset di Pantai Batu Bolong, Kuta Utara, Badung, Bali Selasa (29/12/2020). Gubernur Bali I Wayan Koster mengusulkan pencabutan Visa on Arrival bagi WNA Rusia dan Ukraina.

Terkait usulan I Wayan Koster yang ingin mencabut VoA bagi wisatawan Rusia dan Ukraina, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pun memberikan respons.

Sandiaga Uno mengatakan, para pemangku kepentingan perlu duduk bersama untuk membahas usulan tersebut.

"Tapi ini akan kita bicarakan dengan pemangku kepentingan lainnya," kata Sandiaga Uno dalam acara The Weekly Brief secara virtual, Senin (13/3/2023).

Menurut Sandiaga Uno, usulan terkait pencabutan VoA bagi wisatawan Rusia dan Ukraina perlu dilakukan kajian.

Sebab, sambung Sandiaga Uno, masalah yang ditimbulkan wisatawan mancanegara dari kedua negara tersebut, khususnya di Bali, tidak begitu signifikansi.

"Permintaan untuk menghentikan kebijakan Visa on Arrival ini tentunya harus dikaji karena dari kunjungan dari Januari saja jumlah yang datang dari Rusia dan Ukraina yang berulah dan banyak masalah ini belum signifikan," ujar Sandiaga Uno.

Baca juga: 8 Bule di Bali Ditangkap Pihak Imigrasi, Lakukan Overstay sampai Buka Jasa Latihan Berkendara

Dubes Ukraina untuk Indonesia merasa kecewa

Sementara itu dilaporkan Kompas.com, Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menyesalkan usulan I Wayan Koster.

Ia bahkan merasa penyebutan Rusia dan Ukraina secara bersamaan adalah hal yang ofensif atau menyinggung.

Ilustrasi paspor. (Unsplash/ConvertKit)

"Ukraina di Bali adalah komunitas kecil jika dibandingkan dengan Rusia," ujarnya dalam konferensi pers via zoom pada Selasa (14/3/2023).

Vasyl Hamianin menyatakan, Ukraina dan Rusia jelas berbeda dan tidak bisa disamakan dalam satu penyebutan.

"Kenapa tidak menyebut, misalnya, Rusia atau Jepang, Rusia atau negara lainnya, tapi harus Rusia dengan Ukraina," tambahnya.

Terkait dugaan pelanggaran yang disebut I Wayan Koster, Vasyl Hamianin merasa bahwa warga Ukraina punya kontribusi positif di Bali.

"Warga Ukraina di Bali berkontribusi pada perekonomian Bali. Mereka memberi pekerjaan pada warga Indonesia, dengan menjual produk sendiri," ujarnya dalam bahasa Inggris.

Meski begitu, dia terus berpesan pada warga negara Ukraina yang berada di Indonesia, termasuk Bali, untuk bersikap sopan, tertib, dan menghargai budaya.

"Untuk warga Ukraina, tolong hargai aturan yang berlaku di Indonesia," tutupnya.

Baca juga: Heboh Wisman Dilarang Naik Motor di Bali, Begini Tanggapan Sandiaga Uno

Baca juga: 4 Tempat Wisata di Tabanan Bali yang sedang Hits, Cek Harga Tiket Masuk Terbaru dan Hotel Terdekat