Logo itu menjadi kenangan indah bagi para diaspora.
Lubna Aboobacker yang telah lama tinggal di London, Inggris misalnya, mengenang bagaimana Albaik menjadi bagian penting dari perjalanan keluarganya ke Jeddah.
"Meskipun ada banyak pilihan untuk (ayam) panggang di Al Khobar, kami selalu menantikan kunjungan kami ke Jeddah dan Albaik," kenangnya.
Maka kemudian Albaik menjadi menikmati kebanggaan kolektif karena secara inheren restoran cepat saji tersebut begitu 'Saudi'.
Baca juga: Sosok Pendiri Albaik, Restoran Viral Asal Arab Saudi yang Jadi Incaran Jemaah Haji dan Umrah
Baca juga: Fakta Visa Transit yang Dikeluarkan Arab Saudi, Masa Tinggal 4 Hari dan Tak Berlaku Buat Naik Haji
Alasan lain di balik ketenaran Albaik adalah para pelanggan yang dengan senang hati mendukung upaya filantropis merek lokal, mulai dari pengembangan masyarakat hingga kesadaran lingkungan.
Menurut peringkat Loyalitas Pelanggan YouGov BrandIndex 2020 di Arab Saudi, Albaik menempati peringkat tiga teratas.
Kini Albaik membuka lebih banyak cabang di seluruh Arab Saudi.
Kepopuleran Albaik kemudian menginspirasi industri makanan cepat saji lokal yang kini juga tak kalah terkenal seperti Kudu, Herfy, dan Al Tazaj.
(TribunTravel.com/Sinta)