TRIBUNTRAVEL.COM - Nama restoran cepat saji Albaik tentu tak asing lagi bagi para jemaah haji dan umrah.
Albaik selalu menjadi favorit jemaah haji dan umrah, termasuk yang berasal dari Indonesia.
Bahkan di Indonesia terdapat bisnis jasa titip (jastip) Albaik yang dibeli langsung di Arab Saudi kemudian dikirim ke Indonesia.
Begitupun di Arab Saudi, antrean pembeli di banyak cabang Albaik selalu mengular tak kenal waktu.
Baca juga: 10 Fakta Albaik, Restoran Cepat Saji dari Arab Saudi yang Viral di Medsos
Lalu, mengapa sajian ayam Albaik begitu populer?
Melansir The National, Minggu (19/2/2023), antrean panjang merupakan bagian dari pengalaman makan ayam Albaik yang tak ada bandingannya.
LIHAT JUGA:
Antrean yang berliku-liku merupakan bukti yang terlihat di semua waralaba Albaik di Arab Saudi.
Bahkan, antrean panjang di Albaik Jeddah sempat menimbulkan kericuhan pada jam sibuk dan berujung pada pengendalian massa oleh polisi.
Pelanggan Albaik, Zainab Baig, mengenang berkali-kali ia harus berdiri berjam-jam untuk menikmati hidangan ayam Albaik yang lezat dan didambakan.
Baca juga: Daftar Menu Albaik, Restoran Cepat Saji Asal Arab Saudi yang Viral di Medsos
"Kulit ayam dan kentang goreng yang garing dan asin yang dicelupkan ke dalam saus bawang putih yang unik inilah yang membedakan Albaik dari ayam lainnya," ungkap Zainab.
"Karena cenderung cepat terjual habis, aliran adrenalin untuk melawan orang banyak dan mendapatkan makanan membuat semuanya semakin menggoda," sambungnya.
Berawal dari harganya yang terjangkau
Kepopuleran Albaik berawal pada tahun 1990, di mana restoran Albaik di Mekkah dan Mina hanya melayani jemaah haji saat musim haji.
Saat itu, empat potong ayam yang cukup besar dilengkapi dengan roti dan kentang goreng dibanderol dengan harga 10 riyal atau sekira Rp 41 ribu.