"Kami sudah tahu massa pendorong Falcon 9 dalam keaadan kosong sekitar 4 ton, dan itu akan mencapai kecepatan 2,58 km/detik atau sekitar 5700 km, atau 9290 km/jam. Momentum dan energi yang sudah diketahui dari objek ini membantu kami dalam mengkalibrasi ukuran kawah vs. fungsi energi," ujar Bill Gray, Pengamat yang menjalankan Project Pluto.
Baca juga: SpaceX Incar IKN untuk Luncurkan Pesawat Kecepatan Tinggi, Indonesia-AS Nantinya Cuma 2 Jam
Baca juga: Remaja yang Lacak Aktivitas Jet Pribadi Elon Musk Ternyata Juga Lacak Bill Gates dan Jeff Bezos
Menanggapi hal itu, Prof McDowell dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian yang berbasis di AS mengatakan bahwa sejak diluncurkan SpaceX Falcon 9 ditarik oleh gaya gravitasi yang berbeda dari bumi, bulan, dan matahari.
Sehingga membuat jalur orbitnya menjadi tidak stabil hingga akhirnya menabrak bulan.
Peristiwa Ini merupakan pertama kalinya objek buatan manusia akan menghantam Bulan secara tidak sengaja.
"Ini menarik, tapi bukan masalah besar," kata McDowell.
Baca juga: Roket SpaceX Bawa Semut hingga Udang ke Luar Angkasa, Apa Tujuannya?
Baca juga: Roket SpaceX Terbakar saat Memasuki Atmosfer Bumi, Tonton Videonya
Meski demikian, kejadian roket menabrak bulan ini bukanlah yang kali pertama.
Sebelumnya sudah ada banyak pesawat luar angkasa dengan sengaja ditabrakkan ke bulan selama bertahun-tahun.
Pada 2019, wahana Beresheet milik Israel dan Chandrayaan 2, sempat jatuh saat mencoba upaya pendaratan di Bulan.
Kemudian NASA juga pernah dalam program apollonya melepaskan bagian atas beberapa roket Saturn V ke Bulan.
Pada 2009, bagian tersebut dengan sengaja menabrakkan bagian atas roket Atlas V yang melucurkan LRO ke sebuah kawah di kutub selatan Bulan.
Baca juga: Elon Musk Akui Punya Kembaran di China, Sosoknya Viral di Media Sosial
Baca juga: Elon Musk Tawarkan Seorang Mahasiswa Rp 72 Juta Agar Berhenti Melacak Jet Pribadinya
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal SpaceX di sini.