TRIBUNTRAVEL.COM - Roket SpaceX milik perusahaan antariksa Elon Musk, diperkirakan akan menabrak bulan pada 4 Maret 2022 mendatang.
Setelah diluncurkan sejak Februari 2015, pelacak satelit telah mendapati bagian atas roket SpaceX Falcon 9 itu bakal mengakhiri misi luar angkasanya di permukaan bulan.
Melansir laman Space.com, Kamis (3/2/2022), waktu tabrakan pada 4 Februari tersebut tenyata lebih cepat dari proyeksi yang seharusnya terjadi pada 2022.
Sebelumnya, perusahaan milik Elon Musk memang menyediakan sistem pendaratan untuk pendaratan kru pertama dari program eksplorasi bulan Artemis NASA.
Roket tersebut meluncurkan Deep Space Climate Observatory (DSCOVR), sebuah upaya kerjasama antara Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS dan NASA.
Tujuannya, SpaceX Falcon 9 itu diluncurkan untuk mempelajari bumi dan kondisi cuaca luar angkasa.
SpaceX biasanya membuang bagian atas roket setelah peluncuran dan mengirimkannya kembali ke atmosfer Bumi.
Kemudian pelepasan bagian atas ini barulan akan dilakukan ketika roket sudah berada di titik yang sangat tinggi.
Sayangnya setelah berada tingkat teratasnya SpaceX Falcon 9 kehabisan bahan bakar sehingga tidak bisa kembali ke bumi.
Kabarnya SpaceX Falcon 9 tersebut akan diestimasikan akan menabrak bulan pada 4 Maret pukul 07:25 waktu bagian Greenwich (GMT).
Diperkirakan juga tabrakan akan terjadi di sisi jauh bulan, sekira 4,93 derajat LU dan 233,20 derajat BT.
TONTON JUGA:
Namun prediksi ini belum bisa dipastikan kebenrannya, karena masih perlu penyempurnaan perhitungan dan pengumpulan lebih banyak data.
Karena berada di sisi terjauh bulan, dampak penabrakan SpaceX Falcon 9 nantinya tidak akan terlihat di bumi.
Namun, diperkirakan akan membentuk kawah baru di permukaan bulan.
"Kami sudah tahu massa pendorong Falcon 9 dalam keaadan kosong sekitar 4 ton, dan itu akan mencapai kecepatan 2,58 km/detik atau sekitar 5700 km, atau 9290 km/jam. Momentum dan energi yang sudah diketahui dari objek ini membantu kami dalam mengkalibrasi ukuran kawah vs. fungsi energi," ujar Bill Gray, Pengamat yang menjalankan Project Pluto.
Baca juga: SpaceX Incar IKN untuk Luncurkan Pesawat Kecepatan Tinggi, Indonesia-AS Nantinya Cuma 2 Jam
Baca juga: Remaja yang Lacak Aktivitas Jet Pribadi Elon Musk Ternyata Juga Lacak Bill Gates dan Jeff Bezos
Menanggapi hal itu, Prof McDowell dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian yang berbasis di AS mengatakan bahwa sejak diluncurkan SpaceX Falcon 9 ditarik oleh gaya gravitasi yang berbeda dari bumi, bulan, dan matahari.
Sehingga membuat jalur orbitnya menjadi tidak stabil hingga akhirnya menabrak bulan.
Peristiwa Ini merupakan pertama kalinya objek buatan manusia akan menghantam Bulan secara tidak sengaja.
"Ini menarik, tapi bukan masalah besar," kata McDowell.
Baca juga: Roket SpaceX Bawa Semut hingga Udang ke Luar Angkasa, Apa Tujuannya?
Baca juga: Roket SpaceX Terbakar saat Memasuki Atmosfer Bumi, Tonton Videonya
Meski demikian, kejadian roket menabrak bulan ini bukanlah yang kali pertama.
Sebelumnya sudah ada banyak pesawat luar angkasa dengan sengaja ditabrakkan ke bulan selama bertahun-tahun.
Pada 2019, wahana Beresheet milik Israel dan Chandrayaan 2, sempat jatuh saat mencoba upaya pendaratan di Bulan.
Kemudian NASA juga pernah dalam program apollonya melepaskan bagian atas beberapa roket Saturn V ke Bulan.
Pada 2009, bagian tersebut dengan sengaja menabrakkan bagian atas roket Atlas V yang melucurkan LRO ke sebuah kawah di kutub selatan Bulan.
Baca juga: Elon Musk Akui Punya Kembaran di China, Sosoknya Viral di Media Sosial
Baca juga: Elon Musk Tawarkan Seorang Mahasiswa Rp 72 Juta Agar Berhenti Melacak Jet Pribadinya
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal SpaceX di sini.