Tercatat sebanyak 70 orang dilaporkan tewas dan hilang kontak saat melakukan latihan gabungan.
Kapal selam Ming Cina tersebut tenggelam ke dalam dasar lait di bagian timur Pulau Neicchangsan.
Melansir laman National Interest, pada 25 April 2003 awak kapal penangkap ikan China melihat pemandangan yang aneh.
Ia melihat sebuah periskop melayang tanpa daya di atas permukaan air.
Melihat hal tersebut para nelayan pun melaporkan ke Liberation Army Navy (PLAN) hingga mengirim dua kapal untuk menyelidikinya.
Pada awalnya PLAN percaya kontak itu adalah kapal selam yang mengganggu dari Korea Selatan atau Jepang.
Tetapi ketika personel China akhirnya menemukan kelalaian, rupanya itu adalah satu di antara kapal selam diesel-listrik mereka sendiri, yaitu Ming-class 361.
Kemudian pada 26 April 2003, mereka baru menemukan ke-70 personel yang telah tewas.
Insiden tragis ini diakui komisaris militer dan mantan Presiden Jiang Zemin pada 2 Mei 2003.
Ia mengatakan kalau kasus tenggelamnya kapal selam Ming Cina disebabkan oleh kegagalan mekanis.
Setelah sebulan penyelidikan, China memecat komandan dan komisaris Armada Laut Utara.
Tak hanya itu ada juga penurunan pangkat atau pemecatan enam hingga delapan perwira lagi karena komando dan kendali yang tidak tepat.
Jiang dan Presiden Hu Jintao kemudian dilaporkan mengunjungi kapal selam yang ditemukan dan bertemu dengan keluarga almarhum.
Saat itu pemerintah China terlihat tidak terbuka terhadap transparansi kecelakaan militer ini.
Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya rilis hasil investigasi dan tidak pernah secara terbuka dalam mengakui kecelakaan kapal selam sebelumnya.
Kapal selam Ming China telah dikerahkan untuk latihan angkatan laut di Laut Bohai, teluk Laut Kuning di timur Beijing dan Tianjing.