Sehingga dipotonglah lembu atau kerbau, kemudian dagingnya dibagi-bagikan kepada rakyat.
Setelah perang dan masuk penjajah Belanda, tradisi tersebut juga masih dilakukan yang dikoordinir oleh para hulubalang sebagai penguasa wilayah.
Begitulah hingga saat ini tradisi meugang terus dilestarikan dan dilaksanakan oleh berbagai kalangan masyarakat dalam kondisi apapun.
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Tradisi Unik Masyarakat Lombok untuk Jaga Kelestarian Gunung Rinjani
Baca juga: Melihat Proses Malamang, Tradisi Membuat Kudapan Ketan Pakai Bambu di Sumatera Barat
Baca juga: 5 Kuliner Khas Aceh yang Banyak Ditemukan saat Ramadan, Bubur Kanji Rumbi Bikin Nagih
Baca juga: Ragam Bumbu Aromatik Khas Banda Aceh, Bikin Sajian Lebih Sedap dan Kaya Rasa
Baca juga: Pantai Tebing Lampuuk, Tempat Terbaik Menikmati Sunset di Aceh Besar