TRIBUNTRAVEL.COM - Buah durian memang kerap dijadikan berbagai olahan makanan makanan manis.
Namun pernahkah kamu tahu kalau durian juga bisa jadi bumbu pelengkap masakan?
Ya, durian yang dimaksud adalah tempoyak, sajian khas Melayu.
Nama tempoyak diambil dari kata poyak yang berarti mengoyak atau mencabik.
Hal tersebut dapat dilihat dari proses pnegolaan daging durian yang dikoyak kemudian difermentasi.
Tempoyak merupakan kuliner khas Melayu yang cukup populer di di Bengkulu, Palembang, Lampung, Sumatra Barat, Jambi, dan Kalimantan.
Umumnya, tempoyak disajikan sebagai lauk dan dimakan bersama nasi.
Namun, tidak jarang juga yang menjadikan tempoyak sebagai bumbu tambahan untuk suatu masakan.
Baca juga: Tempoyak hingga Kerutup Ikan, Ini 7 Kuliner Khas Jambi yang Menggugah Selera
Tempoyak terkenal memiliki rasa dan aroma asam yang sangat menyengat.
Bagi masyarakat Melayu, tempoyak menjadi makanan pelengkap penggugah selera.
Selain itu juga sebagai penambah cita rasa pada makanan agar semakin lezat.
TONTON JUGA:
Bahan utama dalam membuat tempoyak adalah durian matang atau durian yang tekstur dagingnya sedikit berair.
Kemudian daging durian dipisahkan dengan bijinya lalu dihaluskan.
Setelah halus, daging durian tersebut ditambahi garam atau ragi untuk proses fermentasi alami.