TRIBUNTRAVEL.COM - Kue keranjang merupakan hidangan khas saat perayaan Tahun Baru Imlek.
Disebut juga sebagai nian gao, kue keranjang memiliki nilai filosofis yang cukup tinggi.
Adanya kue keranjang saat Imlek dimaksudkan sebagai lambang harapan untuk keluarga agar selalu bersatu dan rukun.
Selain itu kue keranjang biasanya disajikan dengan cara ditumpuk bertingkat mulai ukuran terbesar sampai kue dengan ukuran terkecil.
Penyusunan bertingkat seperti itu memiliki makna rezeki dan kemakmuran yang semakin meningkat.
Karena nilai filosofis tersebut, makan pamor kue keranjang menjelang perayaan Tahun Baru Imlekpun menjadi meningkat dan banyak diburu masyarakat.
Baca juga: 6 Kue Tradisional Khas Imlek, Ada Kue Keranjang hingga Kue Tapel
Satu di antara kue keranjang yang bisa kamu cicipi saat perayaan Tahun Bau Imlek adalah kue keranjang Ong Eng Hwat dari Kota Semarang.
Siapa yang tidak kenal dengan kue keranjang Ong Eng Hwat? kue keranjang legendaris Semarang yang sudah ada sejak 1947.
Kue keranjang Ong Eng Hwat pertama kali dirintis oleh seorang perempuan bernama Kwe Mio.
Selama 73 tahun kue keranjang Ong eng Hwat selalu ramai diburu saat perayaan Tahun Baru Imlek.
Meski sudah diturunkan sampai generasi ke 3, namun kue keranjang Ong Eng Hwat masih tetap mempertahankan kualitas dan cita rasanya sejak dulu.
TONTON JUGA:
Hal ini dapat dilihat dari pengemasan kue keranjang yang masih dibungkus daun pisang dan dimasak menggunakan tungku tradisional.
Cara tersebut dilakukan tentu untuk menjaga rasa kue keranjang menjadi lebih enak dan khas.
Dinamai kue keranjang karena berasal dari bentuk wadah cetakan kue yang berbentuk keranjang.