"Saya sangat bangga dengan proyek ini karena teknik ekstraksi dan pemodelan yang kami gunakan dengan data NASA sama dengan yang kami gunakan dalam penelitian akademis kami sendiri," jelas Dr Vicinanza.
"Model ini memungkinkan ilmuwan data untuk mempelajari data nonlinier yang rumit dan mengekstrak keteraturan atau pola dalam data itu."
"Ini memiliki berbagai kegunaan praktis termasuk mempelajari data kesehatan dalam jumlah besar, ramalan ekonomi dan, tentu saja, membuat musik."
Di samping nada dering, tim peneliti juga telah merilis suara peringatan teks yang cocok, kemudian disusun berdasarkan kapasitas unit pemrosesan pusat Pleiades.
Pleiades ratusan ribu kali lebih cepat daripada komputer rumahan biasa jika menggunakan 246.048 core CPU dan 900 terabyte memori.
Nada dering tersebut disiapkan sebelum Konferensi Internasional untuk Komputasi Kinerja Tinggi (SC20), yang berlangsung akhir bulan ini.
Baca juga: Ilmuwan NASA Dibuat Bingung saat Lubang Hitam Supermasif Paling Mengerikan Mendadak Hilang
Baca juga: NASA Bagikan Foto Luar Angkasa yang Belum Pernah Dirilis Sebelumnya untuk Hormati Teleskop Hubble
Baca juga: Harga Tiket Masuk Mojosemi Forest Park, Destinasi Wisata di Magetan dengan Koleksi Dinasaurus
Baca juga: Astronaut Ceritakan Cara Mereka Menyelundupkan Minuman Beralkohol, Meski NASA Melarang Keras
Baca juga: Viral di Medsos, Astronot NASA Bagikan Video Menakjubkan saat Pertama Melihat Bumi dari Luar Angkasa
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)