Bahkan setelah gempa bumi besar melanda wilayah Campania pada tahun 63 SM orang-orang masih berbondong-bondong datang ke Pompeii, yang membuat kota itu semakin ramai setiap tahun.
Pada Agustus tahun 79 SM, 16 tahun setelah gempa bumi besar itu, Gunung Vesuvius kembali meletus.
Erupsi itu melontarkan gumpalan abu, batu apung, dan bebatuan lainnya, serta gas vulkanik yang sangat panas ke langit sehingga orang dapat melihatnya hingga sejauh ratusan kilometer.
Seorang pujangga pada masa itu, Pliny the Younger, yang menyaksikan erupsi Vesuvius dari teluk seberang menggambarkan peristiwa itu sebagai berikut:
"Awan dengan ukuran dan penampilan yang tidak biasa menjadi pohon pinus dengan batang yang menjulang tinggi dan kemudian terpecah menjadi cabang-cabang," tulis Pliny.
Saat suhu material yang dilontarkan mendingin, menara puing-puing ini melayang jatuh ke bumi, dimulai dari abu berbutir halus, lalu bongkahan ringan batu apung dan bebatuan lainnya.
“Saya percaya saya akan binasa bersama dunia,” tulis Pliny.
Namun, runtuhan material itu belum mematikan. Kebanyakan penduduk Pompeii masih punya banyak waktu untuk melarikan diri.
Namun, bagi mereka yang tetap tinggal, kondisinya segera memburuk. Karena semakin banyak abu yang jatuh dan memenuhi udara, bernapas menjadi hal yang sulit dilakukan.
Kemudian, gelombang pyroclastic, dengan kecepatan 150 km/jam, yang terdiri dari gas beracun sangat panas dan kerikil, mengalir ke sisi gunung dan menelan semua yang dilewatinya.
Pada saat letusan Vesuvius berakhir keesokan harinya, Pompeii telah terkubur di bawah jutaan ton abu vulkanik. Sekitar 2.000 orang Pompeii tewas, tetapi letusan itu menewaskan sebanyak 16.000 orang secara keseluruhan.
Beberapa orang kembali ke kota untuk mencari kerabat atau harta benda yang hilang, tetapi tidak banyak yang bisa ditemukan.
Pompeii, bersama dengan kota tetangga Herculaneum dan sejumlah vila di daerah tersebut, akhirnya ditinggalkan selama berabad-abad.
Baca juga: Arkeolog Temukan 2 Mayat Terkubur di Pompeii yang Diyakini Akibat Letusan Gunung Berapi
Baca juga: Viral Turis Kembalikan Artefak Kuno di Pompeii, Wisatawan Diimbau Tidak Lagi Mengambilnya
Baca juga: Mengaku Sering Tertimpa Sial, Turis Kembalikan Artefak yang Dicuri dari Pompeii
Baca juga: Italia Bakal Bayar Rp 2,6 Miliar Bagi yang Mau Mengelola Taman Arkeologi Pompeii
Baca juga: 7 Tempat yang Hampir Dihapus dari Peta Dunia, dari Pompeii hingga Chernobyl
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Sejarah Pompeii, Kota Kuno di Bawah Tumpukan Abu Vesuvius
Baca tanpa iklan