TRIBUNTRAVEL.COM - Beberapa waktu lalu viral di media sosial, turis yang mengirim paket .
Paket tersebut berisi arterfak kuno yang dicuri oleh turis.
Pengirim yang diidentifikasi sebagai wanita berasal dari Kanada ini mengirimkan artefak kuno bersama dengan surat permintaan maaf.
Dalam berbagai laporan media, sebagian besar diungkap mengenai kutukan yang dialami pengirim surat tersebut.
Baca juga: Gelato dan 4 Camilan Khas Italia Bercita Rasa Manis yang Bisa Ditemukan di Indonesia
Pengirim menyebut, ia dikutuk karena menyimpan benda dari situs bersejarah Pompeii.
Meski begitu, otoritas setempat mengklaim kejadian tersebut bukanlah yang pertama.
Melansir Lonely Planet, Petugas Arkeologi Pompeii Dr. Luana Toniolo mengatakan bahwa taman tersebut telah menerima sekitar 200 pengembalian selama dekade terakhir.
Banyak di antaranya termasuk surat yang menceritakan kisah mengapa dan kapan barang-barang seperti ubin mosaik putih, potongan keramik, batu , kerikil dan fragmen arsitektur diambil.
Beberapa bahkan menjelaskan mengapa mereka memilih untuk mengembalikan barang tersebut, dengan alasan kesialan.
“Beberapa surat memberi tahu kami peristiwa menyedihkan yang terjadi setelah mencuri artefak di Pompeii seperti patah kaki dan pergelangan kaki," katanya.
"Orang lain telah mendengar tentang 'kutukan' ini sehingga mereka lebih memilih untuk mengembalikan artefak ini sebagai tindakan pencegahan, sebelum sesuatu yang buruk terjadi pada mereka, ”kata Dr. Toniolo.
“Selamat siang, saya yakin bahwa kerikil yang saya bawa dari Italia ini membawa kesialan bagi saya. Untuk alasan ini, saya mengirim mereka pulang sehingga saya bisa bebas. Terima kasih dan semoga harimu menyenangkan," kata seorang turis di Italia.
Meskipun mengembalikan barang yang tidak pernah seharusnya diambil di tempat pertama sepertinya merupakan kabar baik, Dr. Toniolo mengatakan bahwa kurangnya konteks tentang di mana mereka berasal berarti kekuatan mereka sebagai benda bersejarah hilang selamanya.
Wisatawan dihimbau untuk tidak mengganggu situs bersejarah yang sepenting itu.
Menurut pihak taman, surat terbaru yang dilaporkan oleh media masih ada di kantor polisi setempat dan tidak ada orang dari taman tersebut yang melihatnya.
Baca juga: Protokol Kesehatan Ketat, Bandara di Italia Raih Penghargaan Anti-Covid dari Skytrax
Baca juga: Tes Covid-19 Positif, 4 Gadis Italia Ditahan di Hotel Karantina dengan Kondisi Buruk Selama Sebulan
Baca juga: Protokol Kesehatan Ketat, Bandara di Italia Raih Penghargaan Anti-Covid dari Skytrax
Baca juga: Pulau Elba, Tempat Pengasingan Napoleon yang Kini Jadi Destinasi Wisata Populer di Italia
(TribunTravel/Arif Setyabudi)