Tetapi, perjuangan mereka terbukti tak berhasil jika melihat para makaka yang berkembang lebih dari yang bisa dikontrol pemerintah.
Sejumlah tempat di kota kini menjadi area berbahaya, dengan sebuah gedung bioskop dikabarkan menjadi "markas besar" mereka.
Dikatakan bahwa makaka itu menempatkan teman mereka yang mati di ruang proyektor, dengan setiap manusia yang mendekati bakal diserng.
Sementara pemilik toko yang berada tak jauh di dekatnya memajang boneka harimau dan buaya untuk menakuti mereka.
Taweesak Srisaguan, si pemilik toko, menuturkan meski dia harus melalui hari-hari merepotkan menghadapi makaka, dia mengaku tak rela jika hewan itu diusir.
"Saya sudah terbiasa melihat mereka berjalan-jalan, kemudian bermain di sepanjang. Jika mereka sampai pergi, maka saya akan kesepian," kata dia.
Baca juga: Syarat dan Ketentuan Bagi WNI di Singapura yang Ingin Pulang ke Indonesia
Baca juga: Jepang Longgarkan Perbatasan untuk Singapura dan 7 Negara Lain, Termasuk Indonesia?
Baca juga: Suka Gorengan? Yuk Cobain Curry Puff, Camilan Khas Singapura di Kopi Bareto Bogor
Baca juga: Turis Indonesia Bisa Lakukan Perjalanan ke Singapura, Simak Syaratnya
Baca juga: Masuk Ilegal ke Singapura dengan Berenang, 4 Pria Indonesia Ditangkap
(TribunTravel.com/Gigih)